Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Rabu, 22 April 2020 | 17:51 WIB
Pembunuhan di Apartemen Puncak Permai (dok polisi)

SuaraJatim.id - Kepolisian Surabaya menduga pelaku pembunuhan wanita di Apartemen Puncak Permai berjumlah 1 orang. Polisi mengetahui hal itu dari CCTV yang mereka periksa.

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran mengatakan pelaku pembunuhan terhadap Ika Puspitasari (36) berhasil diidentifikasi.

"Terduga pembunuh sudah kami identifikasi dan kami ketahui melalui hasil olah TKP. Selain itu kami juga memeriksa CCTV yang ada di lokasi," ujar Sudamiran di Mapolrestabes Surabaya, Rabu (22/4/2020).

Mengenai ciri-ciri atau sosok terduga pelaku pembunuhan hingga hubungannya dengan korban, Sudamiran masih belum bisa membeberkannya. Semuanya akan dibeberkan ketika pelaku sudah berhasil diringkus.

Baca Juga: Polisi Periksa 4 Saksi Kasus Pembunuhan Wanita yang Digorok di Apartemen

"Ada juga beberapa barang yang hilang dari hasil olah TKP. Kami belum bisa menyampaikannya karena itu bagian dari penyelidikan," kata dia.

Hingga saat ini polisi masih terus melakukan penyelidikan dan upaya penangkapan terduga pelaku. Dugaan sementara dari kasus ini adalah korban dari pembunuhan.

"Dari olah TKP insyaallah kita sudah dapat mengidentifikasi pelaku. Mudah-mudahan dalam waktu cepat kami bisa melakukan penangkapan pelaku pembunuhan ini," lanjutnya.

Sebagai informasi jasad korban dugaan pembunuhan Ika Puspitasari ditrmukan tergeletak bersimbah darah di depan lift lantai 8 apartemen. Ia ditemukan bersimbah darah di lantai sekitar pukul 04.30 oleh petugas keamanan.

Ika juga ditemukan dalam keadaan hanya mengenakan pakaian dalam. Dari penelusuran di lokasi darah Ika bercucuran mulai dari kamar sampai ke lift lantai 8.

Baca Juga: 10 Fakta Baru Pembunuhan Pria dan Wanita Tewas Bugil di Atas Sajadah

"Dari hasil olah TKP bahwa korban salah satu penghuni di kamar apartemen tersebut di lantai 8. Korban ditemukan dalam kondisi luka leher ada tiga sayatan dari benda tajam. Setelah kita selesai olah TKP kita mintakan visum ke rumah sakit dr Soetomo untuk autopsi," jelasnya.

Load More