Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Sabtu, 02 Mei 2020 | 18:12 WIB
Kabag Humas Pemkot Surabaya M Fikser (tengah). [Suara.com/Dimas Angga P]

"Kami pun minta Sampoerna yang melakukan isolasi karyawannya di suatu hotel sehingga tidak tertular dengan yang lain," papar dia.

Tidak berhenti sampai di situ, Dia juga memastikan, hingga saat ini pemkot melalui puskesmas terus memantau perkembangan pasien, baik yang isolasi mandiri di rumah maupun di hotel dan memberikan berbagai intervensi.

"Jadi tidak benar kalau kami terlambat dalam penanganan Covid-19. Kami pun mencarikan tempat tidur mereka yang positif dan sudah dapat seratus untuk karyawan Sampoerna. Dan memantau sekitar 200 orang keluarga karyawan," katanya.

Untuk diketahui, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa buka suara terkait ditemukannya klaster baru penularan Virus Corona atau Covid-19 di Kota Surabaya, yakni Pabrik Rokok Sampoerna Kalirungkut. Khofifah menilai persoalan tersebut akibat tidak direspon cepatnya penanganan pasien dari klaster tersebut.

Baca Juga: 2 Meninggal dan 34 Positif di Klaster Sampoerna, Gara-gara Respons Lelet?

“Pada 14 April 2020 telah lapor ke Dinkes Surabaya, tidak detail mungkin responnya. Akhirnya, tidak respon cepat atau quick response. Kecepatan layanan menjadi penting, sudah ada tanda-tanda klinis tertentu agar cepat melaporkan,” katanya seperti dilansir Beritajatim.com-jaringan Suara.com pada Sabtu (2/5/2020).

Kontributor : Dimas Angga Perkasa

Load More