SuaraJatim.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memutuskan menutup sementara kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) setempat.
Keputusan tersebut diambil setelah ada salah satu pegawai di dinas tersebut berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19.
“Jadi karena ada satu PDP, Dispendukcapil kini ditutup sementara selama 14 hari. Sekarang sudah hari kelima sih,” ujar Kadiskominfo Pemkot Surabaya M Fikser seperti dilansir Beritajatim.com-jaringan Suara.com pada Rabu (13/5/2020).
Fikser mengemukakan meski Kantor Dispendukcapil Surabaya ditutup, namun pelayanan di Mal Pelayanan Publik Siola masih ada yang buka.
“Karena yang PDP ini dia bagiannya di kantor. Di dalam. Jadi, tidak di area layanan. Sehingga, yang kita tutup hanya Dispendukcapilnya saja."
Terkait layanan kependudukan bagi masyarakat Surabaya, Fikser menjamin jika kasus PDP ini tidak akan mengganggu secara signifikan.
“Karena kan sekarang sebagian besar layanan sudah dilakukan melalui website dan secara online,” pungkasnya.
Sementara itu, Pemkot Surabaya menerapkan metode sarang tawon untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19. Penerapan metode ini khusus dilakukan di wilayah perkampungan.
“Kita melakukan metode sarang tawon. Jadi ketika di lokasi-lokasi ditemukan ada terpapar, maka di kampung itu kita lakukan rapid test secara massal, sejumlah warga yang ada di situ,” kata Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, Eddy Christijanto.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Putuskan Hapus Denda PBB Hingga Juni 2020
Eddy menjelaskan, sampai saat ini telah menggelar Rapid Test massal di lima wilayah perkampungan Surabaya yang meliputi, Manukan Kulon, Bratang Gede, Rungkut Lor dan Kedung Baruk. Jika saat Rapid Test hasilnya ditemukan ada yang reaktif, maka orang tersebut langsung dilakukan swab.
Berita Terkait
-
Wali Kota Risma Dikecam Ngeluh RS Surabaya Banyak Merawat Warga Luar Daerah
-
Panas Tinggi dan Kejang-kejang usai Melahirkan, Wanita PDP Corona Meninggal
-
Panas dan Kejang Usai Melahirkan, Wanita Berstatus PDP di Serang Meninggal
-
10 Mei, Pasien PDP Corona Tembus 30.317 Orang, ODP 248.690
-
Sudah Bantu Pemkot Penanganan Corona, Honor RT dan RW di Surabaya Ditunda
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Bella Anjani Mahasiswi IKADO Surabaya Dorong Generasi Z LAWAN 'Narsisme' dengan Buku Ilustrasi
-
Niat Sholat Rebo Wekasan di Bulan Safar, Amalan Tolak Bala Beserta Pandangan Ulama
-
Festival Mangrove, Gubernur Khofifah Ajak Warga Jaga Ekosistem dan Bangun Ekonomi Berkelanjutan
-
DPRD Jatim Kritik Anggaran untuk Isu Perempuan dan Anak di Rancangan P-APBD 2025
-
DPRD Jatim Soroti Defisit dan Ketergantungan SiLPA di P-APBD 2025 yang Membengkak