SuaraJatim.id - Permintaan kambing kurban di masa Pandemi Covid-19 di Kota Kediri justru meningkat bila dibandingkan Hari Raya Idul Adha tahun lalu. Nasib berbeda dialami para penjual sapi yang permintaannya merosot tajam.
Peningkatan permintaan kambing kurban dirasakan Saiful Mukhson. Warga Dusun Kemuning, Kelurahan Lirboyo, Kecamatan Mojoroto ini mengaku tahun ini mengalami panen pembeli.
"Alhamdulillah kambing baru datang itu langsung, kemarin datang langsung ada pembeli, laku langsung. Contoh ini tadi, laku," ujar Saiful saat ditemui SuaraJatim.id di kediamannya, Rabu (22/7/2020).
"Kelihatannya (bila dibandingkan tahun lalu) kok makin meningkat. Karena apa? Di pasar umum saja, permintaan itu melonjak drastis. Ramai permintaan," lanjutnya.
Kenaikan permintaan kambing kurban ini otomatis mendongkrak nilai harga di pasaran. Untuk kambing Jawa berukuran kecil yang sudah 'pul' dibandrol Saiful Rp 2 juta, sementara kambing berukuran besar Rp 5,5 juta.
Ada dua jenis kambing yang dijual Saiful, yakni kambing Jawa dan etawa. Saban hari Saiful menjajakan kambing di kediamannya, adapun kambing tersebut sebagian merupakan hasil ternakannya sendiri, sebagian kulakan.
"Saya jual di sini saja, saja nggak jual ke pasar," tuturnya.
Jika permintaan kambing melonjak hingga 100 persen, maka lain hal dengan sapi. Permintaan sapi kurban di Kota Kediri justru merosot. Hal itu diperkirakan karena dampak dari Virus Corona atau Covid-19 yang masih belum berakhir.
Penurunan permintaan sapi kurban dibenarkan Ferdi, penjual sapi yang kerap mangkal Pasar Hewan Muning Kota Kediri. Menurutnya, permintaan sapi kurban menjelang idul adha kali ini merosot tajam bila dibandingkan tahun lalu.
Baca Juga: Jelang Iduladha, RPH Giwangan Batasi Jumlah Pemotongan Hewan Kurban
"Harganya (sapi) itu tetap, cuma pembelinya yang berkurang. Jadi kalau dulu itu banyak sekolahan-sekolahan yang nyari (hewan kurban), sekarang sekolahan banyak yang libur dan berhenti mencari sapi kurban," jelas Ferdi.
"Karena dampak efek dari Corona ini sekolahan banyak yang tidak bisa untuk urunan (iuran), jadi memutuskan tidak membeli sapi untuk kurban sementara waktu ini dari dampak Corona ini," sambung warga Campurejo ini.
Ferdi menuturkan, menjelang idul adha tahun lalu dirinya bisa menjual antara 50-60 ekor sapi berbagai jenis dan ukuran. Namun saat ini ia hanya mampu menjual antara 11-12 ekor saja.
"Harganya (sapi) kalau yang kecil gini Rp 17-an (juta), kalau yang besar itu Rp 20 (juta) ke atas. Jenisnya ini pegon, kalau yang di rumah ada yang limousin, simmental juga ada," katanya.
Kontributor : Usman Hadi
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Dapat Cuan Kilat dari DANA Kaget: Klik Link Saldo Gratis Rp 333.000 Hari Ini
-
Menteri PU: Semua Bangunan Pondok Pesantren Akan Dievaluasi
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: DPRD Jatim Ingatkan Pemprov Bisa Gunakan Dana Cadangan
-
Hotel Dekat Island Hospital Penang yang Nyaman untuk Keluarga
-
Nelayan Jatim Terjepit Harga Solar: Pemprov Harus Segera Bertindak