SuaraJatim.id - Anak Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, Hanindhito Himawan Pramono, menggandeng kader Nahdlatul Ulama (NU) Dewi Maria Ulfa di Pilkada Kabupaten Kediri 2020.
Namun, majunya Ketua PC Fatayat Kabupaten Kediri tersebut sebagai bakal calon wakil bupati tak disambut antusias kader NU. Pemantiknya, Dewi tidak meminta izin terlebih dahulu ke Rais Syuriyah atau ke Ketua Tanfidziah PCNU Kabupaten Kediri.
Dewi dianggap tak menjalankan tradisi yang mengakar di NU, yakni meminta izin ke Rais Syuriyah maupun ke kiai-kiai sepuh di PCNU Kabupaten Kediri. Bahkan Dewi juga belum berkomunikasi dengan Ketua Tanfidziah PCNU.
"Kami merasa, kami ini tidak pernah untuk diajak berbicara (oleh Dewi), seperti itu," kata Ketua Tanfidziah PCNU Kabupaten Kediri, KH Muhammad Mamun Mahfud di Gedung Serbaguna NU, Minggu (2/8/2020).
Mamun menuturkan, di dalam internal NU terdapat tradisi mengakar yang menjunjung tinggi akhlakul karimah. Tradisi itu berupa kebiasaan meminta izin kepada Rais Syuriyah atau kiai-kiai sepuh di PCNU sebelum melangkah.
"Bahkan saya pun, kalau saya maju (mencalonkan diri di Pilkada) maka saya harus minta izin, bukan memberi tahu ya, minta izin kepada dalam hal ini adalah Rais Syuriyah. Maka saya harus matur dan disetujui Rais Syuriyah," paparnya.
"(Setelah disetujui) baru saya akan berjalan. Jadi itu lah yang selalu kita lestarikan budaya akhlakul karimah di Nahdlatul Ulama," lanjut pengasuh Pondok Pesantren Putri Tabassumul Muflihaat Ploso, Kabupaten Kediri ini.
Mamun melanjutkan, selama ini Dewi hanya sebatas pamitan atau memberi tahu akan maju sebagai bakal calon wakil bupati. Dewi tak pernah meminta izin ke Syuriyah.
"Jadi kalau itu (meminta izin) kayaknya tidak dilakukan," tuturnya.
Baca Juga: Gerindra Ancam Copot Kader yang Tak Dukung Anak Pramono di Pilkada Kediri
Meski begitu, dia mengemukakan hingga saat ini PCNU Kabupaten Kediri belum menentukan sikap politik di Pilkada.
"PCNU belum menentukan arah mau mendukung siapa, atau netral atau bagaimana," jelasnya.
PCNU Kabupaten Kediri, kata Mamun, bakal mendukung dan bangga apabila kader yang maju di Pilkada menempuh jalur yang benar. Seperti dengan meminta izin terlebih dahulu kepada jajaran Rais Syuriyah.
"Kita akan selalu mendukung siapapun kader kita, asalkan dengan cara yang baik, dengan cara yang benar, bagaimana bisa ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karso dan tut wuri handayani," paparnya.
Mamun pun kemudian juga menegaskan kembali mengenai sikap dukungan PCNU Kabupaten Kediri yang hingga saat ini masih melihat pendaftaran bakal calon di KPU setempat.
"Sekali lagi, kami belum punya sikap yang satu. Tapi insyaAllah nanti kalau sudah ada pendaftaran (calon di KPU), maka NU apakah kita akan mendukung atau kita netral, atau bagaimana," sambungnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
Terkini
-
Gubernur Jatim, Menteri PU, Kepala Basarnas Dampingi Korban Musibah Ponpes Al Khoziny Diidentifikasi
-
Dapat Cuan Kilat dari DANA Kaget: Klik Link Saldo Gratis Rp 333.000 Hari Ini
-
Menteri PU: Semua Bangunan Pondok Pesantren Akan Dievaluasi
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: DPRD Jatim Ingatkan Pemprov Bisa Gunakan Dana Cadangan
-
Hotel Dekat Island Hospital Penang yang Nyaman untuk Keluarga