Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Selasa, 18 Agustus 2020 | 13:28 WIB
Siswa SMADA belajar menggunakan papan perisai yang terpasang di bangku kelas, Selasa (18/8/2020).  [Suara.com/Usman Hadi]

SuaraJatim.id - SMA N 2 Nganjuk, atau yang akrab di telinga dengan nama SMADA, mulai menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka terbatas hari ini. Pembelajaran ini masih dalam tahap uji coba.

Untuk memastikan keamanan siswanya, pihak SMADA menyediakan papan perisai terbuat dari mika di masing-masing bangku. Selanjutnya, pihak sekolah melarang siswanya naik kendaraan umum.

SMADA juga menerapkan aturan ketat. Sebelum masuk ke halaman sekolah siswa terlebih dahulu dicek suhu tubuh, harus jaga jarak, rajin cuci tangan, mengenakan masker, dan membawa bekal dari rumah.

Kebijakan ini diambil mengingat kini masih masa pandemi Corona Covid-19. Pihak sekolah tidak mau mengambil risiko.

Baca Juga: Sekolah di Sumbawa Gunakan Handy Talkie untuk Belajar Jarak Jauh

"Di setiap ruang (kelas) kita sudah menyiapkan perisai meja," jelas Kepala SMADA Nganjuk Rita Amalisa saat ditemui Jatim.Suara.com, Selasa (18/8/2020).

Kemudian untuk guru yang mengajar di kelas, lanjut Rita, hanya diperbolehkan di depan tidak boleh kontak fisik dengan siswa.

Selanjutnya setiap guru dibekali spidol dan penghapus yang tak boleh ditukar.

Uji coba KBM di SMADA dilakukan berjenjang. Untuk hari Senin yang masuk hanya siswa kelas X, Selasa kelas XI, dan Rabu kelas XII.

Pembelajaran hanya dilakukan sekali seminggu, sehari hanya 180 menit.

Baca Juga: Kisah Pelajar Lereng Gunung Slamet Belajar Pakai Handie Talkie

"Sebelum dimasuki anak-anak tadi (ruang kelas) kita (semprot) disinfektan. Nanti ketika kita mau tutup kelas kita disinfektan lagi untuk persiapan besok pagi," paparnya.

Total ada 30 kelas yang digunakan uji coba KBM di SMADA. Masing-masing kelas telah terpasang perisai, dan untuk satu kelasnya hanya diisi 12 siswa.

"Jadi satu kelas hanya diisi 30 persen," ungkap Rita.

Rita menuturkan, pihaknya juga telah memerintahkan orang tua siswa menyiapkan bekal untuk anak-anaknya.

Hal itu supaya para siswa tidak membeli makanan ringan dan minuman di luar sekolah.

"Anak tidak boleh menggunakan kendaraan umum, hanya boleh jalan kaki, bersepeda motor atau diantar orang tua. Khusus kelas XI karena sudah punya SIM dipersilakan menggunakan sepeda motor," katanya.

Load More