SuaraJatim.id - Satu bandar sabu-sabu, Fajar Ricky, yang ditembak mati pada Sabtu (12/9/2020) malam lalu merupakan bandar gede (Bede) sabu untuk wilayah Jawa Timur.
Tersangka yang ditembak tim Satreskoba Polrestabes Surabaya itu tinggal di Apartemen Gunawangsa Tower A, Manyar-Surabaya. Penangkapan Fajar ternyata menguak fakta baru. Sebanyak 28,8 Kilogram Sabu, dan 14.700 butir pil ekstasi diamankan polisi.
Tak puas dengan tangkapan tersebut, kepolisian mengejar bandar yang lebih besar lagi di atasnya. "Kami masih kejar lagi untuk bandar level II dan level I," kata Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Jhonny Eddison Isir, di Mapolrestabes Surabaya, kemarin.
Selain Fajar, ada tiga lainnya yang dibekuk yaitu Dodi Sanjaya (32) warga Sulawesi Tenggara, Andi Sumarlan (34) warga Kalimantan Selatan, dan satu lagi Budianto (37) tinggal di apartemen yang sama dengan Fajar Rizky.
Baca Juga: Pemprov Jatim Usulkan 330 Korban Covid-19 Terima Santunan Rp 15 Juta
Hampir sama dengan Bede Fajar, ketiga tersangka narkoba yang diamankan ditembak. Hanya saja ditembak di bagian kakinya karena sempat mencoba melarikan diri ketika disergap.
Penangkapan ini awalnya dari penyergapan dua tersangka yaitu Dodi dan Andi. Mereka ditangkap saat perjalanan menggunakan bus menuju ke Jawa Tengah.
Keduanya sudah diikuti oleh anggota Satresnarkoba Polrestabes Surabaya saat berada di bus. Hingga akhirnya disergap ketika turun dari bus.
"Kami amankan lima kilogram sabu dari tersangka ini. Mereka mengaku mendapat sabu dari napi di lapas di Jatim. Mereka sempatencoba kabur sehingga terpaksa kami lumpuhkan," jelas Jhonny Edison.
Setelah mengamankan kurir dan pengedar sabu ini. Polisi mendapat informasi keberadaan Bede di salah satu apartemen. Penggerebekan dilakukan di salah satu unit apartemen.
Baca Juga: 249 Warga Postif Covid-19, Jatim Menduduki Peringkat Ketiga Terbanyak
Benar saja, ada tiga orang di dalamnya. Ada tersangka Fajar dan Budianto, serta satu wanita yang diketahui sebagai kekasih Fajar. "Saat itu kami amankan 23 kilogram sabu dan 14.700 butir pil ekstasi, " ujarnya.
Setelah itu, tersangka Fajar dikeler ke rumah yang dikatakan masih ada sabu-sabu di dalamnya. Tersangka mengaku sabu disimpan di sebuah rumah di Jalan Wonorejo Timur.
Tersangka mengambil tas di dalam rumah tersebut ternyata ada senjata tajam di dalamnya dan diarahkan ke anggota. "Kami terpaksa memberi tembakan tegas terukur dan keras pada tersangka Fajar," ujarnya.
Pihaknya masih mencoba mengungkap jaringan atasnya. Salah satunya berkoordinasi dengan Drug Enforcement Administration (DEA) organisasi yang memerangi penyelundupan narkoba di Amerika. Pihaknya bekerja sama untuk mengungkap jaringan level I dan II.
"Karena ini menyangkut jaringan luar negeri kami akhirnya berkoordinasi dengan DEA dan Mabes Polri, serta BNN untuk mengungkap. Sudah ada pertemuan dan membicarakan tentang modus serta hal lainnya," ujarnya.
Sementara tersangka Dodi yang berada di kursi roda mengaku baru setahun melakukan aksinya ini. Ia mengedarkan sabu yang didapat dari Fajar.
Dulu ia sempat mengedarkan di Surabaya dan Jawa Timur, ia sempat ditangkap dan baru bebas. Kemudian ia mulai masuk ke bisnis ini lagi.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa
Berita Terkait
-
Ditangkap, Bandar Narkoba di Riau Nangis-nangis Sujud di Kaki Istri
-
Ernest Prakasa Sentil Caleg PKS Bos 70 Kg Sabu: Lebih Berat dari Badan Gue!
-
Polisi Ringkus Bandar Sabu yang Kerap Beraksi di Jakbar, Barbuk Ini Disita
-
Diupah Rp5 Juta jadi 'Kuda' Bandar, Warga Tanjung Priok Jakut Edarkan Sabu di Sekitar Masjid
-
Nur Utami, Istri Bandar Sabu Jaringan Fredy Pratama Ditangkap Ketika Pulang Umrah
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
Polresta Solo Apresiasi Masyarakat Manfaatkan Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor
-
Bahaya! JP Morgan Soroti Pernyataan Blunder Pejabat RI, Terbukti IHSG dan Rupiah Anjlok
-
IHSG Anjlok 8 Persen, Saham NETV Justru Terbang Tinggi Menuju ARA!
-
IHSG Terjun Bebas, Hanya 15 Saham di Zona Hijau Pasca Trading Halt
-
Tarif Impor Bikin IHSG Babak Belur, Bos BEI Siapkan Jurus Jitu Redam Kepanikan Investor
Terkini
-
Motif Pembunuhan Ayah Kandung di Surabaya Terungkap, Fakta Baru Terkuak
-
Profil Dyan Puspito Rini, Sekretaris Asprov PSSI Jatim yang Baru Saja Tutup Usia
-
Pria Pasuruan Ditemukan Tewas Setelah Menggunakan Jasa PSK
-
BRI Membantu UMKM Seperti Gelap Ruang Jiwa Menjangkau Pasar Global
-
Setelah Gabung dalam BRI UMKM EXPO(RT), Kini Usaha UMKM Unici Songket Silungkang Meroket