"Di sana ya ada turis dari Jepang yang bisa bahasa Inggris. Kan endak segan-segan tanya. Tetap bayar saya, enggak gratis, biarpun itu teh botol, bir Coca-cola, atau Fanta," ujarnya.
"Mereka enggak mau tetap saya paksa. Kalau saya nanti endak mau bayar gitu ngentengin. Dalam arti kata kalau lupa bisa tanya lagi. Saya endak mau, jadi otak saya harus saya cambuk, jangan ngentengin sesuatu," katanya.
Jadi Translator Sampai Tukang Bubur di Surabaya
Setelah merantau dari Bali dua dasawarsa, bapak tiga anak ini memutuskan pulang ke Surabaya. Di ibu kota Jawa Timur ini kemampuan Faiz tidak sia sia.
Baca Juga: Detik-detik Polisi Bubarkan Pidato Gatot Nurmantyo di Acara KAMI
Sebagai kota jasa terbesar kedua di Indonesia, kemampuan bahasa asing jelas penting. Buktinya Ia langsung mendapat tawaran kerja jadi translator klub futsal Bintang Timur Surabaya. Namun pekerjaan itu tidak lama, hanya setahun saja.
Berikutnya kerja serabutan, pernah jadi sopir panggilan dan guide turis asing di Surabaya. Ada kalanya pria paruh baya ini juga jualan buah-buahan. Terakhir jualan bubur kacang hijau sampai sekarang.
Menurut dia, translator tak bisa jadi kerjaan utama. Alasannya bukanlah jenis pekerjaan jangka panjang. Karena itu bila ia mendapatkan tawaran pekerjaan serupa belum tentu akan diterima. Faiz kini lebih enjoy dagang bubur kacang hijau.
Namun di era pandemi Covid-19 ini, jualan bubur juga terkena imbasnya. Bahkan ia mengakui sempat mau bangkrut karena pembeli sepi. Tapi berkat video viral-nya berbahasa Jepang, lapak jualanya kembali ramai.
Sebelum videonya viral, dengan modal dagangan Rp100 ribu, Faiz biasanya membawa pulang keuntungan Rp 35 sampai 60 ribu. Itu kadang jualan sampai malam. Setelah viral pendapatannya lebih dari itu.
Baca Juga: Sebelum Dibubarkan, Acara KAMI dan Gatot Nurmantyo Berpindah-Pindah
"Alhamdulillah, (kalau bubur) banyak sisanya saya kasih ke orang-orang. Saya tidak mau menjual barang yang udah nginep. Karena rasanya lain. Jangan sampai menipu costumer," ujarnya.
Berita Terkait
-
Deretan Film dan Sinetron Legendaris Mat Solar, Wafat Tepat di Bulan Ramadan
-
Viral Tukang Bubur Sedekahkan Dagangan ke Masjid: Sedekah Tak Membuat Rugi
-
Profil Dan Masa Lalu Mega Aulia, Artis Yang Mohon Sinetronnya Tak Ditayangkan Lagi
-
Protes Sinetron Belum Berhijab Tayang Lagi, Mega Aulia Singgung Agama Usai Dibanding-bandingkan dengan Shireen Sungkar
-
Beda dari Mega Aulia, Begini Sikap Shireen Sungkar Soal Aurat Terumbar di Sinetron Lawas yang Kembali Tayang
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
-
IHSG Hari Ini Anjlok Parah, Prabowo Mengaku Tidak Takut Hingga Singgung Judi
-
Kopicek: Ketika Komunitas Mata Hati Mengubah Stigma Tunanetra Melalui Kopi
-
IHSG Bergejolak, Prabowo Sesumbar: Saya Tidak Takut dengan Pasar Modal
Terkini
-
Kartini Modern dan Peran KUR BRI Dalam Mendukung Suryani Sebagai Pejuang Ekonomi
-
Kondisi Muhammad Hidayat, Siap Tampil Saat Persebaya Lawan Persija Jakarta?
-
Motif Pembunuhan Ayah Kandung di Surabaya Terungkap, Fakta Baru Terkuak
-
Profil Dyan Puspito Rini, Sekretaris Asprov PSSI Jatim yang Baru Saja Tutup Usia
-
Pria Pasuruan Ditemukan Tewas Setelah Menggunakan Jasa PSK