Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Jum'at, 09 Oktober 2020 | 06:25 WIB
Massa aksi kecewa berat saat ditemui Sekdaprov Jatim, Kamis (08/10/2020) malam. (Foto: Arry Saputra)

SuaraJatim.id - Massa aksi tolak pengesahan Omnibus Law di Kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan Surabaya, merasa kecewa lantaran tak ditemui oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa.

Pihak pemerintah yang menemui massa adalah Sekdaprov Jatim, Heru Tjahjono, bersama Kepala Dinas Ketenagakerjaan Jatim Himawan Estu Subagjo. Dalam kesempatan itu, Heru meminta maaf karena gubernur tak bisa menemui mereka.

"Mohon maaf gubernur tidak ada di tempat," ujar Heru, Kamis (8/10/2020).

Kendati tak bisa menghadirkan gubernur, Heru menyampaikan titipan dari gubernur untuk menerima aspirasi dari para massa pendemo. Nantinya sikap penolakan pengesahan Omnibus Law dam UU Cipta Kerja akan diteruskan ke pemerintah pusat.

Baca Juga: Jurnalis Merahputih.com Dikabarkan Hilang saat Liput Aksi Tolak UU Ciptaker

"Saya menyampaikan hari ini, pernyataan Pemprov Jatim mewakili masyarakat pekerja buruh Jatim menyangkut Undang-undang Omnibus Law yang disahkan. Dengan ini kami akan teruskan aspirasi kawan-kawan ke pemerintah pusat. Segera suratnya akan kami bikin," tegasnya.

Mendengar pernyataan dari Heru, massa pendemo masih tak puas. Justru mereka melempari botol mineral selama beberapa detik. Mereka tetap ingin Gubernur Khofifah yang menemuinya secara langsung.

Aparat yang berjaga pun langsung menenagkan massa pendemo. Mobil Water Cannon yang parkir di sekitar lokasi langsung digerakkan untuk membubarkan massa.

Sementara itu, Sekjen Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Jazuli mengaku kecewa karena Khofifah tidak menemui mereka.

"Buat apa kita ke gubernur, gubernur (Khofifah) lari tidak ada di sini," kata Jazuli.

Baca Juga: Demo Tolak Omnibus Law di Surabaya dan Malang Panas, 200 Orang Ditangkap

Jazuli mengungkapkan bahwa selama Jawa Timur bisa seperti saat ini juga karena pembayaran pajak dari rakyat. Harusnya gubernur bisa menemui rakyatnya.

"Jangan berlaku seperti itu. Mungkin kalau gubernur tidak peduli dengan rakyat. Mungkin kita anggap saja tidak ada pemerintah di Jatim. Mungkin akan ada banyak aksi buruh di jalan-jalan," ungkapnya.

Karena tak ditemui, para demonstran berencana akan mengadakan aksi lanjutan dengan tuntutan yang sama. Buruh menunggu instruksi dari pengurus pusat.

"Sepanjang UU Omnibus Law tidak dicabut, tidak ada pilihan bagi buruh selain melawan. Ini perampasan hak yang nyata," tukasnya.

Kontributor: Arry Saputra

Teks foto: Massa aksi yang tak puas dan melempari botol mineral ke arah Kantor Gubernur Jatim Jalan Pahlawan lantaran tak ditemui oleh Gubernur Khofifah secara langsung (Istimewa).

Kontributor : Arry Saputra

Load More