SuaraJatim.id - Kepala sekolah SMK dan SMA di seluruh Jawa Timur dikumpulkan dalam satu forum virtual oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Gubernur Khofifah Indarparawansa bicara langsung kepada mereka.
Khofifah meminta para kepala sekolah dan guru melibatkan komite sekolah serta OSIS dalam proses pengawasan para pelajar untuk meminimalisasi keikutsertaan siswa dalam demonstrasi.
"Keikutsertaan mereka bisa menjadi pendekatan efektif dalam memberikan pengertian dan mengawasi agar tidak turut dalam aksi karena seusianya masih harus belajar," ujarnya di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Selasa (13/10/2020).
Dikutip dari Antara, pesan tersebut disampaikannya di hadapan kepala sekolah SMA dan SMK se-Jatim yang digelar virtual sebagai tindak lanjut antisipasi demonstrasi Omnibus Law yang melibatkan pelajar.
Baca Juga: 3 Sebab Remaja Tanggung Sering Rusuh Saat Demo Omnibus Law Versi Psikolog
Komite sekolah, kata dia, diharapkan bisa meminta para orang tua agar membimbing dan memonitoring langsung aktivitas anaknya.
Tak hanya komite sekolah, pendekatan melalui Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) juga dinilainya lebih efektif karena kedekatan emosional dengan teman sebaya.
"Kalau OSIS bahkan bisa lebih efektif karena menggunakan bahasa mereka, juga dengan diksi ala milenial," kata Khofifah.
Upaya ini, lanjut dia, juga sebagai langkah perlindungan kepada pelajar di masa pandemi COVID-19 yang belum berhenti penyebarannya.
Direktur Intelkam Polda Jatim Kombes Pol Slamet Hariyadi menyebut bahwa di beberapa titik unjuk rasa pada 8 Oktober 2020, terdapat 65 persen hingga 70 persen pendemo yang diamankan adalah pelajar SMA/SMK.
Baca Juga: Prabowo: Ada Negara Tertentu yang Tidak Pernah Suka Indonesia Maju dan Aman
Perwira menengah Polri itu meminta para pendidik bisa meningkatkan sinergi melalui satuan-satuan kepolisian, baik di polres dan polsek di Jatim.
"Jangan khawatir. Bapak ibu guru sekalian tidak sendirian dan kami akan selalu mendampingi untuk membina anak-anak," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi meminta para kepala sekolah dan guru memantau semua kegiatan pelajar, khususnya mulai pukul 10.00 hingga 14.00 WIB, termasuk Sabtu serta Minggu.
"Wali kelas juga harus masuk ke grup WhatsApp pelajar untuk mempermudah pemantauan," tuturnya.
Berita Terkait
-
3 Sebab Remaja Tanggung Sering Rusuh Saat Demo Omnibus Law Versi Psikolog
-
Prabowo: Ada Negara Tertentu yang Tidak Pernah Suka Indonesia Maju dan Aman
-
Pelajar Provokator Demo Ricuh di Pontianak Akan Dikeluarkan dari Sekolah
-
Publik Menanti Debat Henry Subiakto vs Airlangga Pribadi, Unair vs Unair
-
Demo di Tugu Tani Ricuh, Polisi Lepaskan Rentetan Tembakan
Tag
Terpopuler
- Ogah Ikut Demo Besar-besaran Ojol di Jakarta 20 Mei, KBDJ: Kami Tetap Narik Cari Rezeki!
- 10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- 7 Sunscreen Mengandung Salicylic Acid, Ampuh Atasi Jerawat dan Kulit Berminyak
- Kritik Suporter PSS ke Manajeman Viral, Bupati Sleman: Ya Harus segera Berbenah
Pilihan
-
Honda Cari Bibit Pembalap Muda di Ajang HDC
-
Profil Pemilik Rupiah Cepat, Pinjol Viral yang Disorot Publik Ternyata Dikuasai Asing
-
5 HP Murah Rp2 Jutaan Layar AMOLED: RAM Besar, Kamera Resolusi Tinggi
-
Mau Wajah Glowing? Inilah Urutan Menggunakan Skincare Malam yang Tepat
-
7 Brand Skincare Korea Terbaik, Auto Bikin Kulit Mulus Harga Mulai Rp19 Ribu
Terkini
-
Bukan Sekadar Peringatan, Hari Kebangkitan Nasional Punya Pesan Rahasia untuk Surabaya
-
Ribuan Ojol Penuhi Jalanan Surabaya, Program Hemat Dinilai Rugikan Mitra
-
Cuma Klik 5 Link DANA Kaget, Saldo DANA Langsung Nambah Ratusan Ribu
-
Peringatan Harkitnas 2025, Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Bangkit Hadapi Dinamika Ekonomi Global
-
Semangat Kebangkitan Nasional: 7 Kontribusi BRI dalam Memperkuat Ekonomi RI