SuaraJatim.id - Demonstrasi rusuh di sejumlah daerah menolak UU Cipta Kerja dan Omnibus Law beberapa waktu lalu banyak melibatkan remaja-remaja tanggung, terutama yang berstatus pelajar SMK dan SMA, khususnya di Surabaya dan Malang, Jawa Timur.
Fenomena keterlibatan remaja berstatus pelajar dalam sejumlah aksi vandalisme dalam demonstrasi ini ternyata disebabkan oleh beberapa hal. Seperti diungkapkan Psikolog Sosial dari Universitas Tujuh Belas Agustus (UNTAG) Surabaya, Bagus Ani Putra.
Menurut dia, setidaknya ada tiga hal yang menjadi penyebab utama kenapa para remaja ini terlibat dalam sejumlah aksi demontrasi rusuh di sejumlah daerah di Indonesia tersebut. Kepada SuaraJatim Bagus menjelaskan ketiga penyebab tersebut, Rabu (14/10/2020).
"Pertama, dalam perkembangan psikologisnya, remaja cenderung menjauh dari keluarga dan lebih mempercayai atau mendekat kepada teman sebayanya sebagai lingkungan sosial. Oleh karena itu, teman sebaya yang menjadi lingkungan sosial bagi remaja, mempunyai pengaruh kuat terhadap remaja itu sendiri. Maka tak heran jika banyak remaja demo karena pengaruh ikut-ikutan temannya dan bahkan tidak tahu substansi materi yang mereka suarakan saat demonstrasi," katanya.
Baca Juga: Pelajar Provokator Demo Ricuh di Pontianak Akan Dikeluarkan dari Sekolah
Selain itu, para remaja cenderung mencari eksistensi ke komunitas mereka melalui proses konformitas. Konformitas ini menjadi sebab kedua. Yaitu proses menyamakan diri dengan atribut sosial pada kelompoknya. Mereka mengikuti pendapat kelompoknya bahkan mengikuti apapun yang dilakukan oleh kelompok teman sebayanya.
"Konformitas ini dilakukan semata-mata, agar remaja bisa diterima oleh kelompoknya. Sehingga wajar, jika mereka mengikuti kelompoknya melakukan demonstrasi agar bisa diterima di kelompoknya, atau bahkan menjadi pusat perhatian bagi kelompok sebayanya," terang Bagus.
Penyebab ketiga adalah pencarian jati diri, sehingga para remaja ini berani mengeksplorasi hal-hal baru.
"Demo atau unjuk rasa adalah salah satu media baru mereka untuk menemukan jati diri. Bahkan ketika mereka menjadi sorotan publik, terus tersebar melalui media sosial maka itu menjadi tujuan mereka saat demonstrasi. Misalnya ingin menjadi terkenal dan viral di media sosial sehingga ia mempunyai pride atau sesuatu yang bisa dibanggakan kepada teman-temannya," ujarnya.
Sementara di luar dari tiga hal utama, media sosial pun memiliki peran penting menjadi penyebab kenapa remaja-remaja tanggung ini ikut demonstrasi kemarin.
Baca Juga: Publik Menanti Debat Henry Subiakto vs Airlangga Pribadi, Unair vs Unair
Seperti yang diberitakan oleh SuaraJatim.id sebelumnya, beberapa remaja yang nongkrong menunggu demo di Grahadi Surabaya sempat diamankan oleh petugas kepolisian. Beberapa diantaranya mengaku mendapat ajakan via media sosial.
Berita Terkait
-
Ungkap Penyebab Lulusan SMK Banyak jadi Pengangguran, Komisi X DPR: Ada Diskriminasi Kualitas Sekolah
-
Polisi Tangkap ABG Pelaku Teror Air Keras ke Pelajar SMK di Jaktim, Rekannya Masih Buron
-
Sebut Siswa SMK di Jaktim Korban Air Keras Sudah Janjian Tawuran Lewat Medsos, Polisi: Kami Pahamlah Bocah-bocah Begitu
-
Pelajar SMK di Pulogadung Disiram Air Keras, Muka dan Tangan Alami Luka Bakar
-
Penipuan Publik, Buruh Desak Presiden Jokowi Cabut Perppu Cipta Kerja
Tag
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
Terkini
-
Layanan Wealth Management BRI Diakui Dunia, Raih Penghargaan Internasional dari Euromoney
-
Kronologi Kebakaran Rumah di Tegalsari Surabaya, 2 Orang Meninggal Dunia
-
Khofifah Bahas Kerja Sama Pendidikan hingga Energi Terbarukan dengan Delegasi Tomsk Rusia
-
Harga Gabah Kering Jatuh, DPRD Jatim: Panen Raya Terancam Tak Dinikmati Petani
-
Kasus Penahanan Ijazah Masuk Babak Baru, Wali Kota Surabaya Intruksikan Cek Semua Perusahaan