SuaraJatim.id - Demo tolak pengesahan Omnibus Law di Surabaya rencananya akan berlangsung selama 4 hari mulai 20-24 Oktober. Untuk mencegah keterlibatan pelajar SMA/SMK dalam aksi tersebut sekolah memperketat jam pembelajaran.
Salah satunya di SMAN 6 Surabaya yang melakukan beberapa langkah aantisipasi gar siswa tak terprovokasi ikut gerakan demonstran. Sekolah akan menjalin kerja sama antara komite dan wali murid agar bisa mengontrol peserta didik.
Kepala Sekolah SMAN 6 Surabaya, Mamak Pujowati, mengatakan bahwa sebanyak 896 siswa nantinya diwajibkan untuk mengikuti kegiatan sekolah secara daring.
"Kita ambil langkah dalam antisipasi kegiatan demo besok, yakni berkoordinasi dengan guru, wali kelas dan wakil kepala sekolah. Kita buat formula. Nantiya bisa saling mengawasi dan mengotrol siswa," ujar Mamik, Senin (19/10/2020).
Baca Juga: Ketemu Mahfud MD Buruh Surabaya Malah Kecewa, Besok 4 Hari Demo Terus
Penambahan jam pembelajaran juga diberlakukan. Semula jam pelajaran yang dimulai pukul 10.00-13.00 menjadi 09.00-15.00 WIB. Hal ini dilakukan agar siswa tidak keluar mengikuti demo.
"Sehingga ada tiga sesi pembelajaran yang nantinya akan diikuti siswa. Pertama mulai pukul pertama 09.00-10.30, sesi kedua pukul 11.00-12.30, dan sesi terakhir pukul 13.00-15.00. Wali kelas juga wajib untuk melakukan absen," jelas dia.
Pengetatan jam belajar ini, lanjut Mamik, sebetulnya sudah berlangsung sepekan lalu. Selain itu di hari Sabtu dan Minggu siswa juga diminta untuk mengirimkan lokasinya berada ke wali kelas masing-masing.
"Kalau ada kegiatan seminar anak-anak wajib ikut. Kalau ndak masuk, harus melapor. Kami juga berkoordinasi dengan polsek untuk melakukan pembinaan ditanggal-tanggal yang akan direncanakan demo jadi kita perketat dan pantau selama delapan hari kedepan," katanya.
Sementara di SMK PGRI 13 Surabaya, siswanya dipastikan mengikuti kelas daring setiap harinya. Siswa tak akan diberikan celah untuk mengikuti demonstrasi karena pembelajaran akan dimulai pagi hingga sore.
Baca Juga: Dua Akun Twitter Penolak Omnibus Law Mendadak Dibatasi Aksesnya, Kenapa?
"Kami tidak ada himbauan khusus siswa dilarang ikut demo. Tetapi setiap harinya siswa ikut kelas daring mulai pukul 07.30 sampai 17.00 WIB," ucap Kepala SMK PGRI 13 Surabaya, Sri Wilujeng.
Dipastikannya seluruh siswa tak mengikuti demo karena mereka diwajibkan ketika mengikuti kelas daring berada di dalam ruangan serta dilarang mematikan kamera komputer ataupun handphonennya.
"Jadi terpantau siswa memang benar-benar ikut pelajaran. Besok juga masih pelajaran seperti biasanya," katanya menegaskan.
Kontributor : Arry Saputra
Tag
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Bawaslu Jatim Minta Hormati Masa Tenang: Jangan Ada Pengumuman Hasil Survei
-
Pesan Penting Said Abdullah untuk Kader PDIP Jatim di Masa Tenang
-
Tega! Kronologi Suami di Gresik Aniaya Istrinya Hingga Meninggal
-
Gunakan Alat Seadanya, Emil Dardak Ikut Turunkan APK
-
APK Calon Kepala Daerah Dibersihkan dari Jalanan Kota Surabaya