SuaraJatim.id - Masalahnya sebenarnya sepele, tapi penyelesaiannya jadi rumit. Seperti peristiwa di Kepulauan Bawean ini. Seorang remaja tega menganiaya orang hanya gara-gara kakinya terinjak.
Akibat penganiayaan ini, korban mengalami luka serius dan mendapatkan perawatan medis. Korban penganiayaan bernama Sulaimi, warga Desa Suwari Kecamatan Sangkapura.
Ceritanya, Sulaimi ini nongkrong di sebuah warung kopi, Sabtu (31/10/2020). Remaja 20 tahun itu tak sengaja menginjak kaki Edi yang juga pengunjung warkop. Merasa kakinya terinjak, Edi marah lalu keduanya terlibat cekcok.
Perkelaihan dua remaja itu tidak berlangsung lama. Beberapa pengunjung warung kopi melerai agar perselisihan segera usai. Namun saat kedunya keluar dari warung, Edi masih menyimpan dendam. Warga Dusun Tajung Mulya Kecamatan Sangkapura, itu ingin meneruskan urusannya.
Kemudian Edi bersama teman-temanya mendatangi rumah Sulaimi. Di sana ia dihajar ramai-ramai. Korban dipukul menggunakan kayu dan botol hingga pecah. Karena kalah jumlah, korban hanya diam saja tidak melawan. Sampai akhirnya Sulaimi lemas dan kepalanya penuh darah.
Melihat korban tak berdaya Edi bersama teman-temannya meninggalkan lokasi begitu saja. Sedangkan korban Sulaimi mengalami luka serius. Daun telinganya sobek dan tangannya terluka. Akibatnya ia harus melakukan perawatan medis dan menjahit lukanya.
"Ada serpihan botol yang masuk ke kepala. Saya sudah melaporkan hal ini ke Polsek Sangkapura," kata Sulaimi.
Terkini, Minggu (1/11/2020) Sulaimi masih dirawat di klinik Aminah Fathorrazi, Kecamatan Sangkapura Bawean. Ia masih terbujur kesakitan karena luka jahitan yang belum kering.
Sementara itu, Kapolsek Sangkapura, AKP Rachmad Triyanto membenarkan peristiwa tersebut. Namun pihaknya belum bisa memberi keterangan secara mendetail. Pasalnya kasus ini masih dalam pemeriksaan.
Baca Juga: Mayat di Bekas Galian Gresik Ternyata Bocah, Posisi Terikat Tali Tampar
"Masih kami periksa semua yang terlibat, mohon waktu," katanya.
Kontributor : Amin Alamsyah
Berita Terkait
-
Mayat di Bekas Galian Gresik Ternyata Bocah, Posisi Terikat Tali Tampar
-
Sudah Sepekan Air PDAM Gresik Keruh, Warga Tak Dapat Kompensasi
-
Cabuli Anak Tetangga di Kandang Ayam, Begini Nasib Sugianto Sekarang
-
Guru Silat di GresikTiba-Tiba Meninggal Saat Latih Pernapasan Muridnya
-
Terbakar Api Cemburu, Pemuda Ini Jotosi Pacar Sampai Babak Belur di Kosan
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
Rangkaian Livin' Fest Music di Surabaya Berakhir, Rayakan Harmoni Indonesia Nuansa Jawa Timur
-
Banjir Lahar Gunung Semeru Rusak Puluhan Rumah di Lumajang, Warga Diminta Mengungsi
-
130 Tahun BRI, Raden Bei Aria Wirjaatmadja Perintis UMKM dan Holding Ultra Mikro
-
Gubernur Khofifah Terima Penghargaan Katalis Talenta AI SMA/SMK dari ITS Surabaya
-
Kronologi Polisi Tembak Mati Pembacok Anggota Polres Lumajang, Melawan Pakai Celurit!