SuaraJatim.id - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan bakal memberikan sanksi pemecatan kepada kader partai yang mendukung calon lain di Pilkada Kota Surabaya.
"Kalau ada yang membelot, langsung kami pecat. Kalau ada anggota partai yang memberikan dukungan kepada pihak lain, kami langsung memberikan sanksi pemecatan," katanya menegaskan di Surabaya, Minggu (16/11/2020).
Hasto menyampaikan kepercayaan dirinya bahwa PDIP tidak akan terganggu dengan cara-cara manuver politik yang ingin memecah belah partai.
"Dan kita tahu Mas Whisnu adalah Wakil Ketua DPD PDIP Jatim bidang Organisasi, sebuah tugas yang sangat penting dan strategis bagi kemajuan PDI Perjuangan di Jatim," imbuh Hasto.
Bagaimana dengan manuver Jagad Hariseno, kader PDI Perjuangan yang juga kakak kandung Whisnu Sakti Buana yang memilih mendukung pasangan Machfud-Mujiaman?
Hasto menegaskan, Seno tidak memiliki kartu tanda anggota (KTA) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan alias tokoh simpatisan. Alasan itulah yang membuat Hasto tidak risau.
"Dia kan tidak punya KTA. Lagian Mas Wisnu kan sudah menyampaikan akan ikut memimpin gerakan door to door untuk memenangkan Eri-Armuji," kata Hasto, usai rapat konsolidasi PDIP Surabaya di Grand Mercure Surabaya City Hotel, Minggu (15/11/2020).
Dengan demikin, Hasto memastikan tak ada kader partainya yang membelot terkait dukungan di Pilwali Surabaya 2020. "Tidak ada kader partai yang membelot!" ujarnya.
Namun fakta berkata lain, ternyata Seno betul-betul kader partai berlambang kepala banteng. Ia membuktikannya dengan memiliki kartu tanda anggota (KTA) partai.
Baca Juga: Bantah Hasto, Seno: Mungkin Pak Hasto Lupa, Yang Pasti Saya Punya KTA!
"Saya punya KTA. KTA resmi sebagai Kader PDI Perjuangan sejak Tahun 1990. Sejak era Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya, Saleh Ismail Mukadar," katanya saat dikonfirmasi SuaraJatim, Senin (16/11/2020).
Seno pun menanggapi ucapan Hasto dengan tenang. Bahkan, Seno berpikir positif bahwa apa yang disampaikan Hasto hanya persoalan memori atau ingatan saja.
"Mungkin Pak Hasto lupa. Yang pasti saya punya KTA dan bukti fisiknya juga ada. Saya juga sudah memperpanjang sampai tiga kali," terangnya.
Di Pilkada Kota Surabaya 2020, Seno menegaskan pilihan politiknya dengan mendukung Pasangan Calon Machfud Arifin-Mujiaman. Artinya, Seno harusnya dianggap membelot dari garis partai karena tidak mendukung pasangan Eri-Armuji, calon yang diusung partai.
Kontributor : Achmad Ali
Berita Terkait
-
Bantah Hasto, Seno: Mungkin Pak Hasto Lupa, Yang Pasti Saya Punya KTA!
-
Tegaskan Tak Ada Kader PDIP Membelot, Hasto: Seno Kan Tidak Punya KTA
-
Puti Guntur Percaya Diri Eri-Armuji Menang Pilkada Kota Surabaya
-
Perang Seno vs Whisnu di Pilkada Surabaya, Urusan Keluarga Belakangan
-
Bawaslu Akan Tertibkan APK Machfud-Mujiaman di Bagunan Cagar Budaya
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Menteri PU: Semua Bangunan Pondok Pesantren Akan Dievaluasi
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: DPRD Jatim Ingatkan Pemprov Bisa Gunakan Dana Cadangan
-
Hotel Dekat Island Hospital Penang yang Nyaman untuk Keluarga
-
Nelayan Jatim Terjepit Harga Solar: Pemprov Harus Segera Bertindak
-
Angin Kencang Terjang Lumajang, 4 Rumah Rusak Berat