Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Rabu, 02 Desember 2020 | 15:35 WIB
Khusnul Khuluk sembunyi di dalam rumah usai membunuh tetangganya (Foto: Beritajatim)

SuaraJatim.id - Dua pria yang sama-sama hidup sendiri tiba-tiba berantem. Salah satunya tewas di rumah sakit setelah mengalami luka sabetan benda tajam di tubuhnya.

Entah apa penyebabnya, warga bernama Jamilin (60) asal Dusun Belahan, Desa Brayung, Kecamatan Puri, Kabpaten Mojokerto, itu tiba-tiba dibunuh Khusnul Khuluk (40), tetangganya sendiri.

"Tetangga sebelahan rumah. Korban tinggal sendiri, sama istrinya cerai, punya anak satu," kata salah satu warga, Nur Achiyat, kepada beritajatim.com, media jejaring suara.com, Rabu (02/12/2020).

Masih kata Nur, anak korban sudah berumah tangga dan tinggal berbeda bersama keluarganya. Sementara korban tinggal di rumah yang ada di belakang rumah saudaranya dengan ukuran 2 meter x 3 meter.

Baca Juga: Polisi Gelar Prarekonstrusi Pembunuhan di Patuk, 2 Tersangka Ikut Hadir

Sedangkan pelaku, Khusnul Khuluk, juga tinggal seorang diri di depan samping kiri rumah korban.

"Tidak tahu kejadiannya seperti apa, tahu-tahu sudah dibawa ke rumah sakit dan meninggal. Katanya ditusuk pelaku pas di depan rumah. Korban meninggal di rumah sakit, sementara pelaku masih berada di dalam kamar rumah pelaku. Dia bawa senjata tajam, clurit," katanya.

Sejumlah petugas dari Polsek Jetis dan Unit Identifikasi Satreskrim Polres Mojokerto yang berada di lokasi masih berusaha membujuk pelaku untuk keluar rumah. Sementara sejumlah warga datang ke rumah duka untuk menyampaikan bela sungkawa.

Khusnul, oleh warga kampung dikenal pernah mengalami gangguan jiwa alias gila. Ia sudah dua kali menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ).

"Sudah lama sakitnya, sakit tekanan jiwa tapi biasa. Dia tinggal sendiri di sini, dulu punya istri tapi cerai," kata Nur Achiyat menambahkan.

Baca Juga: Dihina 'Kere' Tak Mampu Beli Hp, Santoso Cekik Bocah 13 Tahun Sampai Mati

Masih kata Nur, saat kondisinya normal, pelaku khusyuk menjalani ibadah. Seperti sholat dan ikut kegiatan di desa. Namun sakitnya kambuh sejak orang tuanya meninggal dan ia tinggal sendiri. Untuk kebutuhan sehari-hari, ada saudara yang datang mengantar makanan.

"Sekarang di ada di dalam kamar itu, bawa senjata tajam jenis clurit. Tidak ada yang berani, petugas masih membujuk agar mau keluar. Tadi juga sudah dikasih makan, mungkin lapar," katanya.

Sementara sejumlah petugas tampak berusaha membujuk pelaku keluar rumah dan menyerahkan senjata tajam yang diduga digunakan membacok korban. Namun pelaku menolak dengan menutup cendela kamar dengan kaos.

Load More