Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Kamis, 03 Desember 2020 | 20:32 WIB
Proses geolistrik dilakukan oleh tim dari ITS Surabaya dan BPCB untuk memastikan adanya struktur batuan di lokasi penemuan bata kuno yang diduga peninggalan Kerajaan Majapahit. [FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia]

"Karena kita tahu, bahwa apa yang kita miliki saat ini setidaknya diakui lah bahwa kita memilki khasanah budaya yang cukup beragam, untuk kita menuju ke UNESCO global geopark," paparnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Arkeolog BPCB Jatim memperkirakan bahwa dari hasil pengamatan langsung, dari segi ukuran, bata kuno tersebut bagian dari Majapahit.

Adapun ukurannya, panjang 30 centimeter, lebar 17 centimeter dan ketebalan 5 centimeter.

"Karena teknisnya gosok pasti susut. Ukuran aslinya kemungkinan panjang 32 cm, lebar 20-21 cm, dan tebal 6-7 centimeter. Ini merupakan ciri dari bata masa Majapahit," katanya.

Baca Juga: Tim BPCB Jatim Selesai Ekskavasi Candi Gedog di Blitar, Ini Kesimpulannya

Selain ditemukan struktur bangunan peninggalan sejarah kerajaan Majapahit di Desa Alas Sumur Kecamatan Pujer Bondowoso itu, juga ditemukan keramik diduga peninggalan masa Dinasti Yuan.

Load More