SuaraJatim.id - Dalam kurun waktu dua pekan, sejumlah wilayah di Jatim alami bencana banjir. Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim mengatakan ada sebanyak 15 kabupaten/kota yang terdampak.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Jatim menyebut kelima belas wilayah itu diantaranya dari Bangkalan, Sampang, Jombang, Lumajang, Madiun, Ngawi, Ponorogo, Mojokerto, Mojokerto Kota, Nganjuk, Pasuruan, Pasuruan Kota, Sidoarjo, Tuban dan Bojonegoro.
"Kalau ketinggian banjir variatif di setiap daerah, antara 30 cm hingga 1 meter. Kalau di Sampang itu sampai 1 meter lebih ketinggiannya," kata Yanuar saat dihubungi, Selasa (15/12/2020).
Yanuar menjelaskan, penyebab banjir yang melanda Jatim karena curah hujan tinggi di Desember. Akibatnya sungai-sungai di sekitar tak mampu menampung air dan akhirnya meluber ke dataran yang lebih rendah.
"Misalnya seperti di wilayah A tidak hujan tapi tetap kebanjiran. Kayak banjir kiriman," jelasnya.
Ribuan warga pun menjadi korban dampak banjir musiman ini meski tak ada masyarakat yang perlu melakukan evakuasi untuk mengungsi ke tempat yang aman. Karena ketinggian banjir rata-rata 30-70 cm.
Namun, dalam bencana banjir ini, Yanuar menyebut ada satu korban meninggal akibat terseret aliran sungai Kali Lamong. Yakni, seorang pelajar SMP bernama Nafisah asal Desa Kedungrukem, Benjeng, Kabupaten Gresik.
BPBD Jatim, lanjut Yanuar sudah mengambil beberapa langkah penanggulangan untuk mencegah dampak banjir tak semakin meluas ke daerah lainnya. Koordinasi dengan BPBD setempat terus dilakukan.
"Kami secara berkala melakukan pemantauan dan pendataan di lokasi untuk mengetahui kejadiannya. Setelah itu baru terjun ke lapangan untuk memberikan bantuan berupa peralatan evakuasi hingga bantuan pangan," paparnya.
Baca Juga: Perumahan Cerme Prisma Land Gresik Nyaris Tenggelam, Penghuni Mengungsi
Bantuan-bantuan tersebut kata Yanuar akan diberikan berdasarkan kemampuan BPBD yang ada di wilayah terdampak banjir apabila masih mampu memenuhinya.
"Misalkan ada daerah yang perlu warga diungsikan, maka kita kirim perahu karet seperti di Gresik dan Mojokerto. Provinsi belum menurunkan perahu karet karena memang belum ada permintaan. Jadi belum perlu ada action seperti ini," katanya.
Kontributor : Arry Saputra
Berita Terkait
-
Perumahan Cerme Prisma Land Gresik Nyaris Tenggelam, Penghuni Mengungsi
-
Terseret Arus Banjir di Gresik, Jenazah Nafisah Siswi SMP Ditemukan
-
Banjir, Bocah Perempuan di Gresik Hilang Terseret Arus Luapan Kali Lamong
-
Sejumlah Daerah di Jatim Kebanjiran, BMKG Ramal Hujan Lebat Masih Mengguyur
-
Tanaman Padi Hanyut Terbawa Arus Banjir, Petani Jember Rugi Puluhan Juta
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
Terkini
-
Niat Sholat Rebo Wekasan di Bulan Safar, Amalan Tolak Bala Beserta Pandangan Ulama
-
Festival Mangrove, Gubernur Khofifah Ajak Warga Jaga Ekosistem dan Bangun Ekonomi Berkelanjutan
-
DPRD Jatim Kritik Anggaran untuk Isu Perempuan dan Anak di Rancangan P-APBD 2025
-
DPRD Jatim Soroti Defisit dan Ketergantungan SiLPA di P-APBD 2025 yang Membengkak
-
Diapresiasi Nasabah, BRI akan terus Akselerasi Inovasi dan Memperluas Jangkauan QLola