Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Selasa, 12 Januari 2021 | 13:05 WIB
Aktivitas warga Desa Jombok, Jombang, di tengah banjir selama 12 hari ini (Foto: Suaraindonesia)

Ditanya apakah ada posko pengungsian khusus, ia menjawab tidak ada. Dari Pemdes hanya menyediakan posko yang berada di balai dusun. Sedangkan untuk bantuan berupa uang juga belum ada.

"Tidak ada, hanya makanan sehari-hari saja. Saya juga tidak mengungsi, karena masih bisa untuk istirahat, listrik juga masih nyala," paparnya.

Sementara itu, Suwarti (64) warga lainnya, mengatakan banjir tahunan ini sudah biasa terjadi, bahkan sudah terjadi selama 11 tahun lamanya.

"Sudah lama, air meluap dari sungai. Padahal sudah di kasih tanggul tapi tetap meluap. Hari Selasa pekan lalu sebenernya sudah surut, tapi malamnya hujan deras lagi, akhirnya banjir lagi sampai sekarang," katanya.

Baca Juga: Viral Pria Tampar Wanita di Kafe Jombang, Teman Kencan Turut Jadi Sasaran

Ia mengaku sudah terbiasa dengan kondisi seperti ini. Yang di khawatirkan hanya kesehatan dan juga memulihkan kembali pola hidup sebelum banjir melanda. Dirinya pun berharap banjir segera surut.

"Bersihkan rumah itu yang susah, butuh waktu berhari-hari, karena banyak lumpur bekas air yang masuk. Mudah-mudahan surut secepatnya supaya bisa normal kembali," pungkasnya.

Kurang lebih sekitar 120 rumah warga terdampak banjir, sekitar 300 lebih kepala keluarga (KK) jadi imbas banjir yang melanda sejak Jum'at (1/1) ini.

Sebagian warga pun ada yang memilih mengungsi ke posko. Ada juga yang tetap memilih bertahan dirumah masing-masing.

Baca Juga: Nasib Slamet yang Tak Selamat Usai Dikeroyok 3 Pendekar

Load More