Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Selasa, 26 Januari 2021 | 14:28 WIB
Cahaya merah di Puncak Gunung Raung Jawa Timur [Foto: suaraindonesia]

SuaraJatim.id - Sejak beberapa hari terakhir Gunung Raung di perbatasan Banyuwangi, Bondowoso dan Jember memang bergejolak. Semburan awan dan gempa tremor kecil terdeteksi oleh Tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Semalam, bahkan tiba-tiba muncul cahaya merah terang yang kemudian meredup teramati secara visual oleh PVMBG Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Raung, Senin (25/01/2021) malam.

Cahaya merah terang ini terekam jelas pada malam hari dari puncak gunung. Menurut Petugas PPGA Raung, Burhan Alethea, pihaknya belum memastikan fenomena tersebut.

PPGA memprediksi cahaya merah di puncak kawah adalah letusan strombolian.

Baca Juga: PPGA Nilai Gunung Raung Belum Alami Puncak Erupsi

"Kita belum tahu pastinya, yang kita lihat secara visual dari kasap mata memang sepertinya letusan strombolian, karena cahaya nya itu terang waktu letusan saja, ketika material jatuh hidup lagi," kata Burhan, seperti dikutip dari suaraindonesia.co.id, jejaring suara.com, Selasa (26/1/2021).

Burhan menyebut, berbeda lagi dengan lava pijar yang keluar. Jika dibandingkan di letusan Gunung Raung tahun 2015 memang terdapat cahaya yang sama namun terlihat jelas ada lava mengalir dari puncak kawah.

"Kalau yang tahun 2015 itu pantulan cahayanya tidak meredup sama sekali, terang terus. Jadi ada lava yang mengalir. Kalau yang terjadi semalam memang sepertinya letusan strombolian saja, karena cahayanya sempat redup ketika tidak ada letusan," jelasnya.

Aktivitas Gunung Raung kini masih memiliki status level II atau waspada. Dikarenakan peningkatan aktivitas vulkanik yang diikuti adanya gempa tremor.

"Gempa tremor masih relatif sama, semalam sampai pukul 00.00 WIB ada 78 kali tremor. Pagi ini masih 79, jadi beda-beda tipis di kisaran 70 an," ungkapnya.

Baca Juga: Semburan Awan Panas Hanya Awalan, Gunung Raung Belum Alami Puncak Erupsi

Meski Gunung Raung mengalami erupsi, namun masih dalam skala kecil. Pihaknya mengimbau agar masyarakat tidak panik.

"Masyarakat jangan panik, dan beraktivitas seperti biasanya diluar radius 2 kilometer dari pusat kawah erupsi," tutupnya.

Load More