Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Kamis, 11 Februari 2021 | 17:52 WIB
Whisnu Sakti Buana saat dilantik sebagai wali kota definitif oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa [Suara.com/Dimas Angga]

SuaraJatim.id - Whisnu Sakti Buana dilantik menjadi Wali Kota Surabaya definitif oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya.

Whisnu menjabat sebagai Wali Kota Surabaya selama sejak hari ini sampai masa jabatannya berakhir pada 17 Februari 2021 atau selama enam hari ke depan.

Namun demikian, masa kerja Wali Kota Whisnu ini bisa dibilang cukup singkat, hanya sekitar 3 hari saja. Masa kerjanya terpotong hari libur nasional Imlek, kemudian libur Sabtu dan Minggu.

"Tidak ada target khusus, semua harus berjalan sesuai yang ada," ujar pria yang akrab disapa WS ini usai pelantikan, Kamis (11/2/2021).

Baca Juga: Innalillahi! Gus Yaqub, Anggota Bawaslu Surabaya Meninggal Positif Covid

Saat ditanya soal pergantian atau pe-rollingan pejabat di Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Whisnu mengatakan tidak ada rotasi.

"Enggak boleh saya rotasi, enggak aji mumpung mosok ape ya ganti kabeh (tidak aji mumpung, masa mau ya ganti semua)," ujarnya sambil tertawa.

Dalam pelantikannya hari ini, Whisnu lebih membicarakan permasalahan warga Surabaya yang masih dihantui oleh Covid 19.

"Sebenarnya itu tadi sudah disampaikan oleh gubernur, secara de facto kan kemarin-kemarin sudah saya lakukan, banyak perbaikan khususnya dalam PPKM jilid 1, 2, dan sekarang PPKM Mikro, kita inginnya Surabaya bisa segera pulih dari pandemi ini, baik dari ekonomi maupun kesehatannya, kita ingin zona oranye ini bisa segera masuk zona kuning dan juga hijau," ujarnya.

"Ini yang bersama-sama dengan Forkopimda, aktif ke bawah, tracing juga sudah kita lakukan selama beberapa bulan terakhir ini. Makanya kita ingin Surabaya bisa betul-betul segera pulih dari Pandemi," imbuhnya.

Baca Juga: Warga Binaan Rutan Medaeng Tepergok Selundupkan Pil Koplo Dalam Bumbu Pecel

Saat ini, di sepekan masa jabatannya menjadi wali kota, dirinya akan berkosentrasi penuh dalam penaganan pandemi di Surabaya.

"Jadi ini sebetulnya dari situasi pandemi ini, mari kita konsentrasi, lebih fokusing banyak yang kita alihkan karena situasi pandemi ini, membangkitkan ekonomi di bawah harus kita segerakan. Ini bagaimana kita bisa muter ekonomi di bawah bisa kita bangkitkan kembali, dengan kondisi PPKM Mikro ini justru ada kesempatan dana kita gulirkan di bawah. Supaya PPKM di bawah bisa berputar," ujarnya.

Selain itu, dia ingin memunculkan dapur umum di semua Kampung Tangguh yang ada di Surabaya.

"Jadi buka dapur umum di kampung-kampung tangguh, dengan memberdayakan UMKM di sana. Bagaimana nanti membikin nasi bungkusnya, bagaimana nanti memberikan makan pada warga dan sebagainya, agar ekonomi di bawah semakin bergairah, ini yang kita inginkan," terangnya.

Selain itu, ada pemindahan dana, yang awalnya dari kedinasan PU ke tempat yang lebih strategis dalam penaganan Covid 19.

"Refocusing dari dana kelurahan dan beberapa proyek-proyek PU yang memang kita pikir belum strategis dilaksanakan tahun ini akan kita refocusing," ujarnya.

"Ini lagi kita inventarisir terus. Kemarin ada sekitar 300-500 Miliar untuk pendanaan. Itu dari PU, tapi nanti ada beberapa desk coba kita lihat," katanya.

Kontributor : Dimas Angga Perkasa

Load More