SuaraJatim.id - Dua dasawarsa lebih Imam Chudori menjadi pelukis jalanan di Kota Surabaya. Lapak sekaligus galeri dadakannya di teras Apotek Simpang, salah satu gedung tua dan cagar budaya Surabaya.
Di situ Ia menggantungkan hidup dari lukisan sejak 2001 silam. Keberadaan Chudori ini sekaligus menjadi salah satu penanda dan pewarna eksistensi gedung tua itu.
Dengan segala keterbatasannya, Chudori masih konsisten melukis di sana. Pelangganya tahu itu. Terbukti mereka datang dan datang lagi. Pesanan datang silih berganti.
Namun sayangnya, di masa pandemi ini pesanan melukis Chudori sepi. Tak bisa dihindari, kondisi ekonomi sedang sempit akibat pagebluk Covid yang belum ada tanda-tanda berhenti ini.
"Sebelum masa pandemi, saya bisa menerima pesanan gambar 2-3 kali per harinya. Tapi saat ini, seminggu dapat 2-3 gambar saja sudah beruntung," kata pria asal Mulyorejo ini.
Semua karya lukisnya memunculkan sosok, mulai dari rakyat biasa, hingga gambar tokoh politik nasional maupun pesohor dunia.
Mulai dari mantan Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf, Cendekiawan Nurcholish Madjid, sampai sosok pelatih Liverpool Jurgen Klopp, termasuk Ratu Inggris Elizabeth pernah jadi obyek goresan kuasnya.
Bahkan, beberapa tokoh memesan lukisannya, meskipun melalui pegawainya. Seperti mantan Gubernur Jawa Timur Imam Utomo maupun Soekarwo.
Sayangnya untuk menjalankan jasa lukisnya ini, Imam mengalami cukup banyak kendala, mulai ketersedian bahan melukisnya, hingga gangguan-gangguan kecil aktivitas melukisnya saat banyak demo di Grahadi.
Baca Juga: Shell Gelar Program SPBU Rp500 Juta untuk Surabaya dan Medan
"Kalau ada demo, mau enggak mau ya kita libur, di sini banyak polisi, jadi enggak bisa menggambar," kata bapak dari 3 anak ini.
Dalam melukis, Imam Chudori menggunakan kertas linen yang mempunyai tekstur unik, sehingga bahan pewarna yang dipakainya bisa menempel dengan sempurna.
Selain itu, kertas linen juga mempunyai karakteristik yang berbeda dengan kertas lainnya. Bahkan tingkat kesulitan menggambar di kertas linen menjadi tantangan tersendiri bagi Imam.
Sedangkan sebagai pewarnanya, Imam menggunakan serbuk Konte. Serbuk Konte yang dijual di Surabaya saat ini kualitasnya kurang bagus. Bahkan saat ini, untuk mencari serbuk bahan dasar dari pensil sudah sangat sulit ditemukan di Kota Pahlawan.
"Serbuk konte dari yang lukisan hitam-putih juga warna, sayangnya sudah mulai langka di Surabaya, infonya di daerah Jogja masih ada. Saat ini, bahan yang saya punya sudah menipis," ujarnya.
Untuk penggunaan jasanya, Imam mematok harga Rp. 1,5 juta untuk lukisan berwarna dengan ukuran 50 x 70 sentimeter dan Rp 1 Juta yang hitam putih.
Berita Terkait
-
Shell Gelar Program SPBU Rp500 Juta untuk Surabaya dan Medan
-
Viral Video Bapak Aniayak Anak Tiri di Surabaya, Ini Fakta Pelaku
-
Geger Puting Beliung, Polisi dan Camat Kenjeran Cek Lapangan, Ini Hasilnya
-
Viral Video Puting Beliung Gemparkan Warga Pantai Kenjeran Surabaya
-
Whisnu Sakti Lepas Jabatan, Hendro Gunawan Jadi Plh Wali Kota Surabaya
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
XL Hadirkan XL Ultra 5G+ di Surabaya dengan Internet Super Cepat
-
BRI Beri Bantuan Rp50 M untuk Percepat Pemulihan Infrastruktur Pascabencana
-
Hebat, Danantara dan BRI Gerakkan Ratusan Relawan serta Salurkan Puluhan Ribu Paket
-
Polres Pasuruan Tutup 3 Perlintasan Kereta Api Jelang Nataru, Akses Mobil Dibatasi!
-
Gubernur Khofifah Resmikan OPOP Training Center ITS Surabaya, Dongkrak Produk Pesantren Jatim