SuaraJatim.id - "Ada gula ada semut. Di mana ada uang, di situlah banyak orang datang." Pepatah lama ini agaknya cocok menggambarkan situasi di kampung miliarder Desa Wadung, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Betapa tidak, kampung yang warganya mendadak kaya ini segera menjadi sasaran marketing produk. Para marketing ini segera ramai-ramai datang ke sana menawarakan produk mereka.
Saking banyaknya aktivitas marketing di sana, sampai-sampai karang taruna setempat keliling kampung membuat pengumuman melarang segala bentuk aktivitas marketing di sana.
Selain itu, mereka juga mulai memasang spanduk dan banner larangan aktivitas marketing ini, Rabu (24/2/2021) pagi. Demikian dikutip dari blokTuban.com, jejaring media suara.com.
Baca Juga: Baru Beli, 15 Mobil Miliarder Tuban Masuk Bengkel, Rusak, Baret-baret
Banner tersebut dipasang oleh pemuda karang taruna desa sekitar pukul 08.00 Wib didampingi TNI dan Polri di delapan titik strategis. Para pemuda juga berkeliling desa menggunakan kendaraan sambil woro-woro menggunakan pengeras suara.
Selain larangan aktifitas marketing di kampung miliarder setelah pembebasan lahan kilang minyak Grass Root Refinery (GRR) Tuban, juga ada imbauan kepada warga untuk lebih waspada terhadap penawaran investasi yang belum jelas dan berpotensi penipuan.
Ditemui terpisah, Kepala Desa Wadung, Sasmito, menerangkan inisiatif pemasangan banner larangan aktivitas marketing menindaklanjuti laporan masyarakat yang sering didatangi orang asing luar desa.
"Warga kami banyak yang didatangi sales marketing ke rumahnya tanpa ada koordinasi dengan Pemdes. Mereka resah sehingga Pemdes bersama karang taruna langsung bergerak," ujar Kades Sasmito kepada reporter blokTuban.com.
Ramainya aktifitas marketing di Desa Wadung, lanjut Sasmito bersamaan dengan viralnya warga Desa Sumurgeneng beli mobil waktu lalu.
Baca Juga: Belasan Mobil Miliarder Tuban Masuk Bengkel, Ini Deretan Faktanya
Sejak itu banyak tamu tak dikenal dan tidak diharapkan datang ke desa. Baik dari marketing, niaga investasi, maupun sumbangan yang mengatasnamakan yayasan.
"Bagi tamu luar desa yang ingin masuk ke Wadung, kami harapkan mendapat ijin dari Forkopimka Jenu. Sekaligus menunjukkan surat sehat dari tim kesehatan dan bersedia mematuhi protokol kesehatan selama berkunjung," jelasnya.
Sementara ini ditegaskan Desa Wadung tidak menerima tamu luar desa. Diharapkan situasi aman dan kondusif terus terjaga, dan penularan virus Covid-19 ke masyarakat dapat ditekan seminim mungkin.
Sekedar diketahui, kilang minyak GRR yang ditargetkan beroperasi pada 2024 memiliki luas mencapai 1.050 hektar dengan rincian 821 hektar lahan darat, sedangkan sisanya lahan reklamasi laut.
Untuk kebutuhan lahan darat, tersebar di Desa Kaliuntu 6 bidang, 562 bidang di Wadung, 566 bidang di Sumurgeneng, Perhutani 1 bidang, dan di KLHK 1 bidang.
Data yang dihimpun blokTuban.com, sementara sudah ada 63 KK yang memilih relokasi mandiri dan membangun rumah baru di Desa Wadung. Lainnya menunggu relokasi di lahan Perhutani oleh Pertamina.
Ada 20 hektare lahan milik Perhutani di tepi jalur Pantura Desa Sumurgeneng, Jenu yang disediakan untuk warga relokasi. Selain rumah, lahan tersebut akan dilengkapi dengan fasilitas umum pendukungnya.
Warga Wadung akan dipindahkan ke lokasi tersebut, setelah pemukiman selesai dibangun dan siap huni. Sambil menunggu proses ijin dari Kementrian LHK, warga masih bisa menempati rumah sebelumnya. Relokasi di kawasan Perhutani kurang lebih 34 KK.
Pertamina menyebut, proyek grass root refinery Tuban akan onstream pada 2026 dengan nilai investasi Rp225 triliun.
Setelah mulai beroperasi, Kilang Tuban akan meningkatkan ketahanan produksi minyak mentah dengan produk olahan bensin, solar, dan avtur. Selain itu akan memperkuat industri petrokimia.
Berita Terkait
-
Pendidikan Gus Wafi, Bakal Calon Wakil Bupati Tuban Ternyata Lulusan Mesir dan Turki!
-
Silsilah Gus Wafi, Bakal Calon Wakil Bupati Tuban Berlatar Belakang Santri
-
Belasan ABK Kapal Terombang-ambing di Lautan Tuban, Penyelamatan Berlangsung Dramatis
-
Tangki TBBM Tuban Bocor, 5 Warga Dirawat dan Ribuan Orang Mengungsi
-
Bawean Diguncang Gempa Magnitudo 4,2, BMKG: Hati-hati Gempa Susulan!
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Geger! Diduga Paslon Pilwali Kota Blitar Diduga Bagi-bagi Uang dan Sembako
-
Ambles, Rumah di Ponorogo Terperosok dalam Lubang 5 Meter
-
Fraksi di DPRD Jatim Minta Pemprov Bagi Adil Sekolah Negeri dan Swasta
-
Posisi Terbaru Persebaya di Klasemen Usai Kalahkan Persija: Kembali Rasakan Puncak
-
Jauh Terpencil, Kampung di Banyuwangi Ini Sempat Bertahun-tahun Kesulitan Listrik