SuaraJatim.id - Dedy Hakim akhirnya bisa bernapas lega. Dedy, suami yang meninggalkan sementara jenazah istrinya di kamar kosan selama 24 jam itu akhirnya bisa melunasi utangnya sebesar Rp 935 ribu ke rumah sakit.
Utang Dedy untuk biaya pemulasaran jenazah di Rumah Sakit (RS) Gatoel Kota Mojokerto telah dilunasi oleh relawan salah satu yayasan sosial setempat.
Sebelumnya, Dedy terpaksa harus meninggalkan KTP untuk pemulasaran istrinya Indah Kusaeni, 37 tahun sejak empat hari lalu, Minggu (14/03/2021).
"Alhamdulilah, terima kasih banyak mas-mas yang sudah bantu. Saya gak bisa balas dengan apapun, pribadi sebenarnya ndak mau merepotkan orang. Terimakasih banyak sekali," ucapnya yang baru tiba di kamar kosnya, Pangreman Gang VI, Kota Mojokerto, Rabu (17/03/2021).
Dirinya datang menggunakan motor roda dua sekitar pukul 13.00 WIB usai mencari dana pelunasan pemulasaran yang tak kunjung dapat ini. Dedy tak kuasa menahan air mata pasca-kematian istrinya yang menyisakan tanggungan di rumah sakit milik BUMN tersebut.
"Mohon maaf saya dari Sidoarjo, jadi membuat menunggu dan merepotkan banyak pihak. Saya orangnya gak bisa banyak bicara, jadi bukan tidak mau berkomunikasi dengan orang-orang. Kemarin sempat dipanggil rumah sakit untuk bikin pengantar dari lurah, tapi saya mau bayar. Cuman dicicil," ujarnya.
Sementara itu, Pembina Yayasan Yatim Dhuafa Mojokerto Muhamad Mirza, mengaku mendapatkan informasi adanya peristiwa seorang suami yang rela meninggalkan jenazah istrinya dalam kondisi sudah dikafani di kamar kos hampir 24 jam dari media sosial maupun pemberitaan.
Lantaran tak memiliki biaya untuk pemulasaran, ambulance, dan pemakaman almarhumah Indah yang ber KTP warga Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
"Ramai di medsos dan pemberitaan ada kasus ini. Kami langsung mengambil tindakan,dan menghubungi pihak rumah sakit. Ternyata benar ada tunggakan sebesar Rp 935 ribu," ucap Mirza, dikutip dari jatimnet.com, jejaring media suara.com.
Baca Juga: Juragan Bawang Merah Kehilangan Uang Rp40 Juta di Tengah Jalan
Ia menyebutkan, pihak rumah sakit menunjukkan surat perjanjian antara Dedy dan manajemen untuk menyelesaikannya dalam waktu tujuh hari kerja. Hanya saja pihak keluarga tak bisa menyelesaikan biaya pemulasaran itu.
"Kami turun disitu untuk membebaskan biaya yang bersangkutan. Pihak rumah sakit juga sudah menjelaskan kronologi kejadian dan berusaha memenuhi pemulasaran dan diserahkan ke pihak keluarga," tandasnya.
Hanya saja, Dedy tak bisa memenuhi pelunasan biaya tersebut. Hingga salah satu komunitas relawan kemanusiaan ini memilih melunasi biaya itu, agar warga Lingkungan Penarip, Kelurahan/Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto.
"Keluarga sudah tidak ada tanggungan lagi. Sudah dibebaskan dari dana donatur relawan kami yang ada di Mojokerto. Semoga bisa meringankan beban keluarga yang ditinggalkan," ujarnya.
Berita Terkait
-
Juragan Bawang Merah Kehilangan Uang Rp40 Juta di Tengah Jalan
-
Minum Air Jeruk, Juragan Bawang Merah Pingsan, Duit Rp 40 Juta Raib
-
Tak Cukup Biaya Pemakaman, Pria Ini Terpaksa Simpan Jenazah Istri di Kos
-
Miris! Tak Punya Biaya Pemakaman, Dedy Simpan Mayat Istri di Kos Sempit
-
Jaminkan KTP, Suami Tinggalkan Jenazah Istri di Kosan Nunggak Biaya RS
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Dukung MotoGP Mandalika 2025, BRI: Ciptakan Peluang Ekonomi di Wilayah Sekitarnya
-
Dorong UMKM, BRI: Pemberdayaan yang Konsisten Jadi Bekal bagi Pelaku Usaha untuk Berkembang
-
Inovasi Pemuda Lumajang Ubah Limbah Makan Bergizi Gratis Jadi Produk Ramah Lingkungan
-
Prabowo Pantau Kasus Ambruknya Ponpes Al Khoziny: 36 Meninggal dan 27 Santri Masih Terjebak
-
DVI Jatim Ungkap Identitas 3 Korban Ponpes Al Khoziny: Ini Datanya!