SuaraJatim.id - Puasa Ramadhan salah satu dari lima rukun Islam yang hukumnya wajib bagi muslim. Rukun Islam itu mulai dari syahadat, salat, zakat, puasa, lalu haji.
Dengan begitu, puasa merupakan salah satu ibadah yang mendapat pahala langsung dari Allah SWT. Ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW dalam hadits sahih:
"Sesungguhnya Rabb kalian berfirman, setiap kebaikan diberi pahala 10 kali hingga 700 kali lipat. Sedangkan puasa untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan memberi pahala puasanya (tanpa batas jumlah pahala)."
Dari salah satu keistimewaan ibadah puasa, aroma bau mulut orang yang sedang berpuasa disebutkan lebih wangi di sisi Allah SWT, daripada aroma wangi misyk (salah satu jenis minyak wangi).
Baca Juga: Dibully Gegara Nyanyi Salah Lirik, Iis Dahlia Bela Diri
Bahkan jika ada orang yang mengajak bertengkar, umat Islam diminta menahan diri dan berkata; ‘Sesungguhnya saya sedang berpuasa’. Ada banyak larangan dalam berpuasa ini, terutama terkait dengan hawa nafsun manusia.
Dilarang makan, minum, berhubungan suami istri, bertengkar dan lain sebagainya. Namun di sisi lain, ummat Islam dianjurkan memperbanyak ibadah dan amalam saleh.
Allah SWT sangat membanggakan orang-orang yang berjuang mengendalikan hawa nafsunya saat melaksanakan ibadah puasa. Seperti sabda Nabi, "Allah ‘Azza wa Jalla berfirman kepada para Malaikat: lihatlah kepada hamba-Ku yang meninggalkan hawa nafsu, kesenangan, makan dan minumnya karena Aku."
Namun demikian, bila mengacu kepada Kitab Ihya' Ulumuddin karangan Imam Al-Ghazali, setidaknya ada tiga tingkatan orang berpuasa.
1. Shaum al-‘Umum (Puasa Umum)
Baca Juga: Apakah Obat Hirup atau Inhaler Membatalkan Puasa?
Pada tingkatan ini, orang melaksanakan ibadah puasa hanya sekedar mencegah perut dari makan, minum dan menjaga diri dari godaan syahwat birahi semata. Bahkan model puasa seperti ini ditingkatkan dengan kategori puasa paling rendah dibandingkan dua model puasa lainnya.
Artinya orang yang melaksanakan puasa dengan model ini, yakni berpuasa hanya sekadar memenuhi persyaratan dalam ibadah ini yaitu menahan lapar, haus, dan bersetubuh suami istri di siang hari. Mereka tetap mendapatkan balasan pahala, namun hanya sedikit.
Sehingga umat Islam harus senantiasa menjaga puasa mereka agar tidak hanya sekadar menjalankan rutinitas semata, atau sekadar menggugurkan kewajiban. Seperti Sabda Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam; ‘Begitu banyak orang berpuasa hanya mendapatkan lapar dan dahaga belaka’.
2. Shaum al-Khusus (Puasa Khusus)
Model ini puasa tidak hanya sekadar menahan diri dari makan, minum dan bersenggama. Namun juga menahan indera dan alat gerak lainnya dari melakukan berbagai hal yang dilarang syariat. Mulai dari pendengaran, penglihatan, ucapan, hingga gerak tangan dan kaki diusahakannya agar tidak sampai melakukan tindakan maksiat.
Untuk bisa masuk pada tingkatan ini, seorang muslim sedikitnya harus menjaga diri sekaligus menjauhkan diri dari 6 (enam) jenis perbuatan berikut: Pertama, menahan diri dari melihat, memandang segala hal yang dicela dan dimakruhkan yang dapat membimbangkan dan melalaikan hati dari mengingat Allah.
Kedua, menjaga lidah dari perkataan sia-sia seperti mengumpat, berbohong, berkata keji, ucapan yang dapat merenggangkan persaudaraan, ucapan kebencian, atau mengandung riya’. Sehingga seorang muslim yang berpuasa lebih baik berdiam diri dan menggunakan waktu untuk berzikir kepada Allah maupun membaca Al-Qur’an.
Ketiga, menjaga pendengaran dari mendengar kata-kata yang tidak baik. Ucapan yang haram diucapkan, haram pula untuk didengarkan. Keempat, mencegah anggota tubuh lain dari perbuatan dosa dengan menghindari dari segala sesuatu yang makruh, mencegah perut mengonsumsi hal syubhat saat waktu berbuka.
Kelima, tidak berlebihan saat berbuka puasa hingga perut penuh dengan makanan. Sebab perut yang penuh sesak dengan yang halal (dalam konteks berbuka puasa), berbahaya. Sebab seorang tidak mungkin mendapatkan faedah puasa jika saat tiba waktu berbuka, ia hanya mengincar apa yang tidak didapat saat berpuasa.
Keenam, mempunyai hati yang diliputi rasa cemas dengan penuh harap karena ketidaktahuan (apakah puasanya diterima atau tidak). Sehingga seorang muslim harus senantiasa berikhtiar memperbaiki diri dengan tidak berpuasa pada model dan tingkatan yang dilakukan.
3. Shaum al-Khusus al-Khusus (Puasa Spesial)
Model puasa ini merupakan level puasa para Nabi, orang-orang shalih hingga para kekasih Allah SWT. Sebab pada tingkat puasa ini, hati juga berpuasa dari segala cita-cita hina, termasuk melepas dari segala pikiran duniawi, serta mencegah dari sisi lain selain Allah Subhanabu wa Ta’ala.
Bahkan dalam tingkatan puasa ini, orang yang berpuasa tidak rela saat mereka justru lalai mengingat Allah ‘Azza wa Jalla. Sebab fokus ibadah puasa yang dilakukan pada tingkatan ini hanya semata-mata mengharap Ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala, sehingga puasa level ini masuk katagori tingkatan paling utama. Wallahu A’lam.
Berita Terkait
-
Berapa Hari Lagi Ramadhan 2025? Hitung Mundur Bulan Penuh Berkah
-
3 Pemain ini Tak Masuk Skema Shin Tae-yong untuk Piala AFF 2024, Nomor 1 Padahal Langganan Timnas Indonesia
-
Sebaran 26 Gol Timnas Indonesia Selama Kualifikasi Piala Dunia 2026, Siapa Paling Gacor?
-
Kapan Ramadhan 2025? Simak Perkiraan Tanggal dan Fakta Menariknya!
-
3 Supersub Timnas Indonesia yang Bisa Jadi Pembeda Lawan Jepang, No.1 Pernah Permalukan Samurai Biru
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Kronologi Lengkap Kecelakaan Maut Tol KLBM Gresik: Mobil Ringsek, 3 Orang Meninggal Dunia
-
KPU Jatim: 3 Petugas Meninggal Dunia Saat Pemungutan Suara Pilkada 2024
-
Cerita Detik-detik 5 Warga Pamekasan Meninggal Diduga Keracunan Gas Sumur
-
Tim Risma-Gus Hans Percaya Diri Jagoannya Unggul 5 Persen dari Khofifah-Emil
-
Menang di Kampung Halaman, Emil Dardak Tak Sia-sia Pulang Sebelum Coblosan