Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Selasa, 20 April 2021 | 02:05 WIB
Ilustrasi stadion Gelora Bung Tomo (GBT) (ANTARA Jatim/Didik Suhartono)

SuaraJatim.id - Tim sekelas Persebaya mengeluh dengan kenaikan harga sewa Stadion Bung Tomo (GBT). Terlebih lagi, stadion tersebut sudah bertaraf internasional.

Keluhan ini disampaikan oleh Manajemen Persebaya Surabaya terkait rencana kenaikan anggaran sewa Stadion GBT yang mencapai 1.000 persen dari tarif sebelumnya.

Berdasar informasi yang diterima, angka sewa Stadion GBT untuk sekali pertandingan atau per hari sekarang Rp 444 Juta atau naik signifikan dari tarif sebelumnya Rp 30 juta per hari.

"Prinsipnya Persebaya masih keberatan dengan angka yang disodorkan (Pemerintah Kota Surabaya) Rp 22 juta per jam dan Rp 444 juta per hari," kata Sekretaris Tim Persebaya, Ram Surahman, Senin (19/4/2021).

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Wilayah Surabaya, Selasa 20 April 2021

Angka tersebut dinilai sangat memberatkan tim Persebaya yang kini sudah terdampak adanya pandemi Virus Corona atau Covid-19 yang memaksa pengiklan mengurangi atau bahkan melepaskan diri.

Belum lagi, tim yang harus membayar segala kebutuhan tim mulai dari gaji dan operasional lainnya.

"Maka kalau angka itu digedok pasti akan memberatkan, karena cost kita lebih banyak," imbuh Ram.

Karena itu, ia menyampaikan manajemen akan mulai berhitung, antara kemampuan keuangan Persebaya dengan harga sewa stadion.

Konsekuensinya, apabila manajemen menerima angka sewa tersebut maka panitia pelaksana tentu akan menaikkan harga tiket suporter yang juga akan naik berlipat-lipat, yang pasti berdampak pada suporter.

Baca Juga: Stadion Gelora 10 November Tak Bisa Digunakan buat Pertandingan Resmi

"Atau lebih rasional lagi kita akan mencari stadion lain," katanya.

Ram mengaku tak mempermasalahkan apabila Pemkot Surabaya menaikkan harga sewa stadion, namum tidak dengan kenaikan yang begitu fantastis. Baginya, lebih ideal harga sewa Rp100 juta per hari.

Sementara itu, Kabid Sarana Prasarana Dispora Surabaya, Eddy Santoso, enggan komentari perihal kenaikan harga dari sewa GBT. Ia mengatakan jika permasalahan tersebut dipegang oleh tim dari Pemkot Surabaya, bukan Dispora.

"Enggak eruh, iku urusane Dinas Tanah (Enggak tau, itu urusannya Dinas Tanah)," ujar Eddy singkat.

Kontributor : Dimas Angga Perkasa

Load More