SuaraJatim.id - Pembangunan Jembatan Joyoboyo di sisi selatan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) Kota Surabaya, Jawa Timur, sebenarnya sudah rampung sejak beberapa waktu lalu.
Namun jembatan tidak bisa segera digunakan lantaran Pemerintah Kota Surabaya ternyata belum melunasi pembayaran proyek jembatan tersebut. Hal itu berdampak pada molornya jadwal peresmian jembatan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya Erna Purnawati, mengatakan selama ini pemkot memutar otak untuk bisa menyelesaikan pembayaran Jembatan Joyoboyo tersebut.
Sehingga kemudian terbitlah Peraturan Wali Kota (Perwali) yang mengatur pembayaran di luar tahun anggaran.
"Insya Allah tanggal 28 April ini, kemungkinan bersamaan dengan peresmian PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah). Semoga jadwalnya tidak berubah lagi," kata Erna dikutip dari Antara, Selasa (20/04/2021).
Ia menjelaskan ada beberapa proyek yang belum bisa diselesaikan pembayarannya sampai 100 persen, karena adanya refocusing anggaran akibat pandemi COVID-19.
Beberapa proyek yang belum diselesaikan pembayarannya itu adalah Jembatan Joyoboyo, akses menuju Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), dan beberapa pedestrian.
"Karena ini kejadian pertama kali dan di luar prediksi karena adanya pandemi, maka harus ada landasan untuk melakukan pembayaran di luar tahun anggaran, sehingga keluarlah Perwali hari ini," kata Erna.
Dengan adanya Perwali ini, lanjut dia, beberapa pembayaran yang harus dilakukan oleh Pemkot Surabaya bisa segera diselesaikan, termasuk pembayaran untuk Jembatan Joyoboyo ini.
Baca Juga: Jadwal Buka Puasa Surabaya dan Sekitarnya, Selasa 20 April 2021
Apalagi, Jembatan Joyoboyo ini sudah selesai diaudit oleh inspektorat, sehingga bisa segera dilakukan pembayaran.
"Yang Jembatan Joyoboyo ini kan audit dari Inspektorat sudah selesai, Perwali juga sudah keluar, sehingga besok atau lusa sudah kami bayarkan kepada pihak kontraktor, apalagi uangnya sudah siap juga, sehingga kami langsung proses untuk sisa pembayarannya," katanya.
Setelah dilakukan pembayaran, lanjut dia, baru direncanakan peresmiannya. Erna merencanakan peresmian itu dalam waktu dekat, namun keputusannya tetap ada di Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Oleh karena itu, ia berharap kepada warga Kota Surabaya untuk bersabar menunggu pembukaan Jembatan Joyoboyo itu. Sebab, proses administrasinya terus dikebut supaya bisa segera diresmikan.
"Kami mohon doanya supaya lancar semuanya, supaya jembatan itu bisa segera diresmikan," katanya.
Berita Terkait
-
Jadwal Buka Puasa Surabaya dan Sekitarnya, Selasa 20 April 2021
-
Permintaan Gubernur Jatim, Ridwan Kamil Desain Islamic Center Surabaya
-
Persebaya Keluhkan Biaya Sewa Stadion GBT Naik 1000 Persen
-
Jadwal Imsakiyah Wilayah Surabaya, Selasa 20 April 2021
-
Stadion Gelora 10 November Tak Bisa Digunakan buat Pertandingan Resmi
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
Terkini
-
BRI dan 130 Tahun Dedikasi untuk Inklusi Keuangan Indonesia
-
KPK Panggil 26 Saksi Kasus Suap Bupati Ponorogo, Keponakan Sugiri Sancoko Ikut Diperiksa
-
Gubernur Khofifah: Produk Jatim Mampu Bersaing di Pasar Global, Ekspor Naik 16,64%
-
BRI Peduli Dukung Evakuasi dan Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir Sumatra
-
Cerita Suami Dewi Astutik Gembong Narkoba dari Ponorogo, Jadi TKI ke Taiwan dan Diciduk di Kamboja