SuaraJatim.id - Enam orang kembali dipanggil Polisi Tuban sebagai saksi kasus pengeroyokan yang dilakukan pendekar silat dari salah satu perguruan terhadap remaja 14 tahun.
Akibat pengeroyokan ini, sebelumnya korban berinisial A sampai mendapat perawatan serius di rumah sakit setempat karena mengalami gegar otak dan nyaris lumpuh.
Kasus pengeroyokan ini terus berlanjut. Enam orang--kawan korban--tersebut dipanggil polisi menjadi saksi kasus tersebut. Apalagi para korban ini tergolong masih di bawah umur.
Seperti disampaikan Kasatreskrim Polres Tuban, AKP Adhi Makayasa. Menurut dia, kasus tersebut telah ditangani oleh unit Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) dan saat ini masih didalami oleh polisi.
"Saat ini para saksi yang saat itu berada di lokasi telah kota panggil untuk dimintai keterangan. Nantinya hasil penyidikan itu akan kami ungkap lebih lanjut," kata AKP Adhi Makayasa, dikutip dari suaraindonesia.co.id, jejaring media suara.com, Sabtu (01/05/2021).
Untuk perkembangannya saat ini memang masih dilakukan pendalaman, mulai mencari keterangan para saksi yang melihat, mendengar dan tahu Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Ya semoga kasus ini dapat diusut dengan tuntas. Jadi siapa yang berbuat salah bisa kita lakukan penangkapan dan proses hukum," katanya menegaskan.
Sementara itu, AS, ayah korban mengungkapkan bahwa anaknya setelah dikeroyok oleh sejumlah orang yang tidak dikenal hingga mengalami gagar otak, saat ini kondisinya masih dalam pemulihan.
"Anak saya operasi di bagian kepala, beruntungnya semua biaya ditanggung oleh Dinas Sosial Tuban. Setelah pulang dari RS kemarin, dia sempat belum bisa jalan, tapi saat kontrol lagi alhamdulillah kondisinya sudah berangsur membaik," ucap ayah korban.
Baca Juga: Sendirian, Kakek Renta Ini Curi Sebatang Kayu Jati di Tengah Hutan
AS menambahkan, sebanyak 6 anak yang dijadikan sebagai saksi ini juga merupakan korban. Dan mereka telah memberikan keterangan kepada pihak berwajib.
"6 anak ini juga korban, karena waktu itu anak saya bersama teman-temannya ini diadang di jalan Kerek arah ke Montong. Tapi yang paling parah itu anak saya dan mengalami luka berat di bagian kepala sampai di operasi itu," kata ayah korban.
Selain meminta keterangan para saksi, orang tua keenam anak yang masih di bawah umur tersebut juga dipanggil, namun tidak bisa memenuhi panggilan polisi lantaran banyak diantaranya yang merantau dan bekerja.
"Sebelum berangkat ke Polres, saya sebagai perwakilan sudah meminta tanda tangan ke orang tua para saksi, karena mereka tidak bisa ikut mendampingi anak-anaknya ke Mapolres. Harapan kami semoga pelaku cepat tertangkap gitu saja," harapnya.
Diberitakan sebelumnya, ratusan pemuda yang diketahui merupakan kelompok anggota perguruan pencak silat dari Kabupaten Lamongan dan Tuban melakukan konvoi dengan titik di Kecamatan Jenu.
Disekitar Kawasan Industri Tuban yang berada di Jalan Pantura Tuban-Semarang, tepatnya di Desa Socorejo, mereka terlibat aksi tawuran.
Berita Terkait
-
Sendirian, Kakek Renta Ini Curi Sebatang Kayu Jati di Tengah Hutan
-
Curi Kayu Jati, Seorang Kakek Diserahkan ke Polisi Tuban
-
Modus Baru, Pencuri Spesialis Kafe di Tuban Ini Manfaatkan Google Maps
-
Kakek Diduga Cangkul Cucu Sampai Mati: Bagaimana Latar Belakangnya?
-
Pelaku Pengeroyokan Zainal Fatah Hingga Tewas Ditangkap Polisi Surabaya
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
CEK FAKTA: Viral Program MBG Diganti Uang Tunai, Benarkah?
-
Hingga Akhir Oktober 2025, BRI Salurkan KUR Sebesar Rp147,2 Triliun pada 3,2 Juta Debitur
-
Petani Hilang Tinggal Kerangka di Hutan Temon Ponorogo, Topi Spiderman Pengungkap Identitas!
-
Posko Gunung Semeru Bakal Terpusat di Lumajang, Ini Usulan BNPB
-
BRI: Keamanan Nasabah Jadi Prioritas Utama, Hati-hati terhadap Pesan atau Tautan Mencurigakan