Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Selasa, 08 Juni 2021 | 12:58 WIB
Foto kopi kartu keluarga dan ijazah jadi bungkus bumbu dapur di Tuban [Foto: Suaraindonesia]

SuaraJatim.id - Sebuah unggahan di media sosial Facebook baru-baru ini bikin geger warga Tuban Jawa Timur. Seorang warganet mengeluhkan fotokopi Kartu Keluarga (KK) dan ijazah digunakan sebagai bungkus bumbu di pasar.

Keluhan ini diunggah oleh seorang warga Desa Temandang, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban. Diunggah ke akun Facebook warga Desa Temandang dengan akun bernama Dr-one, pada Senin 31 Mei 2021 lalu dan segera membetot warganet.

"Poto copy kk kok di nggo mbuntel bumbu ne pasar Iki bahaya ta ora lur.. Trus olehe teko ndi…? (Fotokopi Kartu Keluarga (KK) kok dibuat bungkus bumbu di pasar ini bahaya enggak iya.. Terus dapatnya dari mana…?, Red)," tulis Dr-one di media sosial Facebook.

Adanya postingan Dr-one terkait KK yang jadi bungkus keperluan dapur tersebut kemudian dibanjiri oleh komentar negatif dari nitizen dan menjadi topik perbincangan hangat dikalangan masyarakat setempat.

Baca Juga: Crazy Rich Jakarta Monica Soraya Adopsi 13 Bayi, Kartu Keluarganya Jadi Perhatian

Saat dikonfirmasi mengenai hal ini, Dr-one mengatakan, saat itu, dia pertama kali mengetahui KK dibuat bungkus bumbu dapur di pasar Desa Temandang.

"Karena kesal, saya langsung bertanya kepada pedagang itu, dari mana kamu dapatkan?, dia (pedagang pasar) menjawab jika kertas itu didapat dari tukang rosokan," jelas Dr-one dikutip dati suaraindonesia.co.id, jejaring media suara.com, Senin (7/6/2021).

Selain dokumen kependudukan KK, lanjut Dr-one, terdapat dokumen lainnya seperti fotokopi KTP, dan ijazah yang beredar luas dipasar itu. Padahal, meskipun foto kopi, tapi identitas ini sangat penting bagi warga.

"Saya di kirim melalui WhatsApp itu 3 dokumen, salah satunya fotokopi KK milik saya, dan milik warga Temandang lainya. Serta dukomen ijazah milik anak sekolah juga ada," ujarnyanya.

Dr-one juga menambahkan, hingga saat ini dia tidak tahu menahu bahwa dokumen kependudukan miliknya juga beredar dipasar tersebut.

Baca Juga: Tunggu 34 Tahun Lagi, Ribuan Warga Kabupaten Tuban Gagal Berangkat Ibadah Haji

"Dokumen saya itu juga mungkin sudah dibuat bungkus, saya tidak tahu," ujarnya.

Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Kepala Desa Temandang, Tinik mengaku, memang sudah mendapat aduan dari masyarakat bahwa ada dokumen kependudukan yang beredar di pasar Temandang.

"Kemarin pada hari Sabtu memang saya dihubungi salah satu warga saya terkait postingan di Facebook itu," ucap Tinik saat ditemui di Kantor Balai Desa Temandang.

Tinik menuturkan, warga yang mengadu kepadanya takut dengan beredarnya fotokopi dokumen kependudukan yang seharusnya tersimpan rapi tersebut. Sebab Nomor KK dan Nomor Identitas Kependudukan (NIK) itu sangat rawan disalahgunakan.

"Warga itu menyampaikan bahayanya data pribadi yang ada di dokumen tersebut. Saya juga tampung aduan terkait hal itu. Tadi sudah saya rapatkan dengan perangkat desa yang lain," pungaksanya.

Hingga berita ini diturunkan, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Tuban, Rohman Ubaid, sudah dihubungi melalui telepon dan pesan singkat namun belum ada respon.

Load More