SuaraJatim.id - Guru ngaji berinisial A (31), pimpinan Yayasan Penghafal Alquran di Kecamatan/Kabupaten Sidoarjo, sudah enam tahun ini melakukan sodomi terhadap puluhan santrinya.
Diperkirakan, sekitar 25 santri laki-laki yang menjadi sasaran kebiadaban bapak dua anak tersebut. Kini A ditetapkan sebagai tersangka oleh Satreskrim Polresta Sidoarjo dan sudah mendekam di penjara.
Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji mengatakan, tindakan asusila yang dilakukan oleh seorang guru ngaji tersebut terbongkar setelah pihaknya mendapat informasi dari seorang donasi tempat tahfidz tersebut.
Dari laporan, polisi melakukan pengembangan kasus hingga akhirnya mengetahui banyak anak yang menjadi korban pencabulan guru mengajinya tersebut.
Baca Juga: Menteri PPA Sorot Kasus Guru Ngaji Sidoarjo Sodomi Puluhan Santrinya
"Sudah ada 10 santri yang menjadi korban. Namun, yang baru melaporkan secara resmi kepada polisi beberapa orang," katanya, dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Jumat (11/6/2021).
Sumardji mengungkapkan, dari pemeriksaan penyidik terungkap pelecehan seksual tersebut terjadi saat gurunya mendatangi kamar santri malam hari. "Hasil visum, 10 dari 25 santri mengalami luka robek pada duburnya. 'Ada yang 4 sampai 7 kali'," katanya.
Tersangka telah menyodomi para santri sejak tahun 2016. Menurut pengakuan para korban, mereka mengalami pelecehan seksual berkali-kali dengan ancaman.
"Modus tersangka menampung anak didiknya di tempat tinggalnya yang dijadikan sebagai tempat belajar mengaji. Setelah itu, pelaku mendoktrin dengan agama dan kemudian berbuat bejat kepada santrinya di dalam kamar para santri. Santri-santri itu disodomi satu-satu," ujarnya.
Para korban ini kebanyakan dari luar Sidoarjo yang umumnya anak yatim. "Selain diancam, pelaku juga berbicara kepada korbannya, kalau usai di sodomi, korban bakal bisa membahagiakan istrinya dan membuat kemaluannya menjadi besar," lanjut Sumardji.
Baca Juga: Abaikan Prokes! Kelakuan Pak Kades di Sidoarjo Gelar Hajatan di Rumah hingga Larut Malam
Tersangka masih menjalani pemeriksaan untuk penyelidikan dan pengembangan lebih lanjut. Akibat perbuatannya, pelaku terancam pasal 82 UU No. 32 tahun 2014. 'Ancaman penjara 15 tahun,' kata pamen yang kini promosi sebagai Dirlantas Polda Bengkulu ini.
Berita Terkait
-
Menteri PPA Sorot Kasus Guru Ngaji Sidoarjo Sodomi Puluhan Santrinya
-
Abaikan Prokes! Kelakuan Pak Kades di Sidoarjo Gelar Hajatan di Rumah hingga Larut Malam
-
Bandel Gelar Acara hingga Malam, Hajatan di Rumah Kades Sidokepung Dibubarkan Polisi
-
Pengangguran Tertinggi di Jawa Timur Ada di Kabupaten Sidoarjo, Kok Bisa?
-
15 Tahun Lumpur Lapindo Rendam Porong, Pemerintah Dituding Lakukan Pembiaran
Terpopuler
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
Pilihan
-
Panduan dan Petunjuk Pembentukan Koperasi Merah Putih: Tahapan, Usaha, Serta Pengurus
-
Bobotoh Bersuara: Kepergian Nick Kuipers Sangat Disayangkan
-
Pemain Muda Indonsia Ingin Dilirik Simon Tahamata? Siapkan Tulang Kering Anda
-
7 Rekomendasi HP Rp 5 Jutaan Terbaik Mei 2025, Memori Lega Performa Ngebut
-
5 Mobil Bekas Murah di Bawah Rp80 Juta, Kabin Longgar Cocok buat Keluarga Besar
Terkini
-
Akhir Musim, Persebaya Bakal Dikawal Ratusan Bonek "Terbang" ke Australia
-
Khofifah Turun Tangan Langsung! Pencarian Korban Longsor Trenggalek Dipercepat dengan Anjing Pelacak
-
Dari Daun Kelor ke Cuan: Kisah Sukses Pengusaha Wanita Manfaatkan KUR BRI
-
Klaim Saldo DANA Kaget! Jadi Solusi di Tanggal Tua: Berpeluang Raih Rp549 Ribu
-
Gubernur Khofifah Luncurkan SPMB Berbasis AI Jenjang SMAN/SMKN: Objektif, Transparan, Berkeadilan