SuaraJatim.id - Mendengar kabar ada warganya satu keluarga terinfeksi Covid-19, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi segera menemui keluarga tersebut di rumahnya Kampung Simo Sidomulyo Gang V Kota Surabaya.
Namun Eri menjaga jarak 6 meter saat bertemu dengan keluarga itu. Ia memberi mereka semangat agar segera pulih. Berikutnya, mantan Kepala Bapekko itu memanggil Camat dan Ketua RW 15 di Kelurahan Petemon.
Eri meminta agar segera melakukan blokade serta Swab massal kepada warga setempat.
"Tadi ada satu keluarga yang terkena, 5 orang dan ini klaster keluarga. Ada lagi di RT-RT lainnya, sebanyak 3," kata Eri, Senin (28/6/2021).
Baca Juga: Pasien Covid-19 Baru Antre Masuk RSUD dr Soetomo Surabaya
Bisa dikatakan, dalam kampung ini cukup banyak yang terpapar Covid 19. Bahkan, ia menyarankan agar kampung ini ditutup dan segera malakukan Swab massal pada warga kampung, khususnya Simo Sidomulyo 9 dan 5.
"Jadi saya sampaikan, kalau sudah begini, kalau dalam 1 RT, itu yang kena 3 atau 5 seharusnya sudah langsung ditutup, dan semua di Swab, yang negatif langsung divaksin, yang positif langsung diisolasikan, ini kita terapkan saya dengan Pak Kapolrestabes akan ambil langkah untuk antisipasi, saat ini kan Swab nya massal ini, muncul semua," ujarnya.
Saat ini, Satgas penanganan Covid 19 m mikirkan bagaimana strategi yang harus diambil, jika ada banyak warga yang terpapar di dalam satu kampung.
"InsyaAllah dari pagi ini akan kita buat prototipe bagaimana jika ada satu kampung kena, jadi ini masifnya ke kampung dulu lah. Kita masifkan ke kampung-kampung dulu, baru nanti ke jalan raya, tempat usaha, itu juga ada pergerakan disana," jelasnya.
Selain itu, jika sudah diblokade saat Swab masif, maka orang nomor wahid di Surabaya ini menyarankan Dinkes kota untuk memberikan tindakan yang berbeda pada dua hasil yang berbeda.
Baca Juga: Catat! Sekarang Semua Orang yang Beraktivitas di Surabaya Wajib Mengurus SIKM
"Ini dalam satu RW saja sudah 9, yang sudah positif PCR 5, yang 4 belum keluar, tapi Antigennya sudah positif. Kalau sudah begini harusnya di blokade RWnya, di Swab semuanya, dan yang negatif di vaksin semuanya, ini akan kita lakukan,"
"Kalau sudah sehat, dan divaksin, tetap buat Prokes saat mereka keluar. Jadi kita batasi masuknya, kita sepakati nanti dengan RT/RW, ditutup saat Swab, terus yang negatif kita vaksin," ujarnya.
Penyebaran Covid menggila
Penyebaran Covid 19 di Surabaya semakin menggila. Hingga Senin 28 Juni 2021, sebanyak 1.006 terpapar di Surabaya, dan 300 orang meninggal.
Disampaikan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, usai melakukan sidak ke kampung Simo Sidomulyo Surabaya, dimana kampung tersebut terdapat satu keluarga terpapar Covid 19.
"Hari ini yang positif, posisinya yang ada di rumah sakit, sama ada yang di Asrama Haji, secara total 1006 orang, yang meninggal dunia karena Covid 300," ujar Eri Cahyadi.
Eri menyarankan agar warga Surabaya lebih berhati-hati dalam bersosialisasi. Terlebih lagi, saat ini sudah ada varian baru yang lebih berbahaya dan cukup lama penyembuhannya.
"Ini saya sampaikan, warga Surabaya ini harus lebih hati-hati, karena itu saya sampaikan ke temen-temen Dinkes, sampaikan apa adanya, agar kita lebih berhati-hati dan mawas diri. Kalau dulu, varian yang lama itu 3 hari sembuh, sedangkan varian delta yang baru ini bisa sampai seminggu lebih, berarti terus nambah jumlahnya," katanya.
Berkaca dari beberapa kampung yang terdapat klaster keluarga, seperti di Simo Sidomulyo Surabaya, Eri mengatakan jika tracing harus benar-benar dilaksanakan.
"Lha ini yang harus kita jaga. Seperti di kampung ini, saya tanya dia pernah interaksi dengan siapa saja, makanya saya terus bilang, kalau gini harus tutup, di Swab semua," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Meski Akui Kualitas Persija, Paul Munster Tak Beri Motivasi untuk Persebaya
-
Anak Ivan Sugianto Kini Berurai Air Mata, Reaksinya Saat Sang Ayah Bertindak Arogan Diungkit Netizen
-
Selamat! Ivan Sugianto Akhirnya Go International, Presiden Harus Menanggung Malu?
-
Dua Istri Hakim PN Surabaya Diperiksa Terkait Perkara Ronald Tannur
-
Skandal Suap Vonis Bebas Ronald Tannur, Kejagung Periksa Istri Hakim PN Surabaya Dalami Peran Ibu Terdakwa
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
-
Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Balikpapan: Bukan Masa yang Tenang
Terkini
-
Posisi Terbaru Persebaya di Klasemen Usai Kalahkan Persija: Kembali Rasakan Puncak
-
Jauh Terpencil, Kampung di Banyuwangi Ini Sempat Bertahun-tahun Kesulitan Listrik
-
Banjir Bandang di Ponorogo: Akses Jalan Putus, Warga Harus Dievakuasi
-
Bawaslu Jatim Minta Hormati Masa Tenang: Jangan Ada Pengumuman Hasil Survei
-
Pesan Penting Said Abdullah untuk Kader PDIP Jatim di Masa Tenang