SuaraJatim.id - Permintaan peti mati untuk pemakaman di Jawa Timur melejit. Ini tidak lepas dari tingginya angka kematian akibat Covid-19. Termasuk di Mojokerto.
Pembuat peti mati di Mojokerto bahkan sampai menolak karena kewalahan melayani orderan gegara banyaknya pesanan. Seperti dialami Purwaningtyas (75), perajin peti mati di Kelurahan Magersari, Kota Mojokerto mengatakan.
Ia mengatakan, permintaan peti mati mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir. Terutama permintaan dari Rumah Sakit Rujukan Covid-19 selama dua minggu terakhir. Ia sampai menolak pembuatan sebab minimnya bahan pembuatan.
"Kalau dihitung sejak awal adanya Corona ya mungkin sudah 250 lebih peti mati yang sudah terjual dipesan dari berbagai rumah sakit rujukan hingga gereja. Tapi yang paling banyak memang untuk pasien COVID-19," ungkapnya saat ditemui rumahnya, Selasa (29/06/2021).
Baca Juga: Kasus Kematian Naik, Permintaan Peti Mati Meningkat
Dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, permintaan datang dari Kabupaten dan Kota Mojokerto. Terhitung sejak 2 minggu terakhir, sudah ada 20 lebih peti mati yang dia produksi.
"Dalam sehari, minim bisa membuat 1 sampai dua peti mati, itupun melihat dari jumlah pekerja, satu pekerja mampu membuat satu peti mati saja. Kita juga terbatas lokasi sehingga membuatnya juga terbatas," terang Pur, sapaannya.
Selama ini dia menyiapkan stok peti mati dalam jumlah banyak. Oleh karenanya dia bisa menerima pesanan dalam jumlah banyak.
Usaha peti mati ini dimulai di tahun 1970 lalu. Pur adalah generasi ketiga yang meneruskan usaha ini. Diawali oleh mendiang ayahnya, Sudamono, kemudian usaha ini diteruskan oleh kakaknya hingga akhirnya dikelola oleh Pur.
Pekerjaan membuat peti mati ini sama halnya membantu orang yang terkena musibah. Oleh karenanya, Pur tidak sampai hati menaikkan harga peti mati yang dijualnya. Karena menurutnya, menjual peti mati sama halnya dengan membantu orang yang sedang kesusahan.
Baca Juga: Viral Video Rombongan Peti Mati Jenazah COVID-19, Dirut RSUD Cibabat: Begitu Kondisinya
”Buat bantu sesama, juga bantu pekerja saya. Gini kalau ditinggal mati oleh keluarga kan sudah susah dan sedih, masak kita juga tega mempermainkan harga apa lagi menaikkan. Masak ya bersyukur banyak orang mati,” terangnya.
Harga peti meti dipatok kisaran harga antara Rp 1 sampai Rp 1,4 juta. Sedangkan untuk peti bayi dijual dengan harga Rp 600 ribu.
"Harga peti mati ini sudah sesuai dengan kalkulasi, mulai dari bahan, tukang hingga biaya produksi, kita tak mengambil untung banyak," ujarnya.
Berita Terkait
-
Delapan Sekolah Raih Adiwiyata, Jadi Bukti Pemkab Mojokerto Sukses Terapkan GPBLHS
-
Menikmati Indahnya Gunung Lorokan: Si Ramah Buat Kaum Mageran!
-
Siapa Zico Jamai Soree? Striker Keturunan Mojokerto yang Dicampakkan Shin Tae-yong
-
Lolos Seleksi Administrasi Capim KPK, Akademisi Ali Imron Bakal Siapkan Peti Mati jika Terpilih: yang Lain Berani?
-
Pelukis Malaysia Diminta Gambari Peti Jenazah Seorang Anak, Hasilnya Menyentuh Hati
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
KPR BRI Property Expo 2024 Goes To Ciputra Surabaya: Nikmati Punya Rumah Harga Seru Bertabur Bonus!
-
Bertemu Ratusan Milenial, Emil Dardak Beri Pesan Penting: TPS Masih Buka
-
Aneh Tapi Nyata! Warga Sumenep Niat Bikin Sumur yang Keluar Malah Api
-
Terungkap Penyebab Kebakaran di UIN SATU Tulungagung
-
Kampung Narkoba di Surabaya Digerebek, 25 Orang Diciduk