SuaraJatim.id - Di wilayah Surabaya Raya--kecuali Surabaya--sudah memulai Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk SD, SMP, SMA dan SMK. Sementara di Kota Surabaya berbeda, PTM baru untuk SMA dan SMK saja.
Untuk Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Surabaya masih belum dimulai. Hal ini disampaikan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Sekolah PTM SD dan SMP, menurut Eri, baru akan dilakukan pada Minggu depan.
Sejauh ini, kata Eri, untuk PTM SD dan SMP baru akan dimulai sekitar Senin depan tanggal 6 September 2021. Hal ini sudah didasarkan pada rapat di jajaran pemerintahannya.
"Tatap muka InsyaAllah segera kita lakukan, tapi kemarin kita sudah minta untuk rapatkan dengan seluruh pakar epidemilogi, jadi nanti InsyaAllah bulan depan sudah kita lakukan," katanya di balai kota, Senin (30/08/2021).
Baca Juga: Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Emosi, Ada Nenek Hidup Sebatang Kara Tak Tersentuh Bantuan
Meski begitu, Eri Cahyadi akan memberikan syarat saat dimulainya PTM pada para Wali murid serta sekolahan. "Tapi syarat utamanya ada satu, harus ada persetujuan dari Wali muridnya," ujar Eri menegaskan.
"Sehingga pemerintah kota tetap melakukan hybrid ada dua, dilakukan secara manual hybrid atau secara langsung dan secara daring, sehingga kalau orang tuanya tidak mengizinkan maka dilakukan secara hybrid maupun secara daring, itu fardhu ain, wajib. Kalau orang tua enggak setuju ya tidak bisa," ujarnya.
Sementara untuk syarat selanjutnya, Eri juga berharap sekolahan yang akan melakukan PTM juga mempersiapkan diri secara maksimal, agar sekolahan tersebut bisa menjalankan operasional secara lancar.
"September Minggu depan, Senin lah paling enggak. Ya kan kita lakukan asasmen juga, yang sudah di asasmen ya juga dibuka, yang asasmen kan kemarin, tapi pas dibuka kran wastafelnya tiba-tiba enggak keluar juga susah, jadi jangan keburu," ungkapnya.
Untuk Minggu depan sendiri, tidak semua sekolahan SD/SMP dibuka, karena Wali Kota mewajibkan sekolah yang sudah melakukan asesmen. Selain itu, Eri melarang sekolahan menekan siswa-siswinya untuk membeli seragam.
Baca Juga: Buka Muktamar ke-7, Wakil Menteri Agama Tentukan Nahkoda IPHI
"Tidak semua yang dibuka. Saya juga meminta pemaksaan beli seragam, dan itu wajib dilaksanakan di semua sekolah, SD dan SMP, kalau ada yang memaksa akan berhadapan dengan Wali Kotanya," ucapnya.
Berita Terkait
-
Sepakat Bebaskan Ronald Tannur, Hakim PN Surabaya Pakai Istilah Satu Pintu
-
Harga Tiket Pesawat Surabaya-Jakarta Capai Rp7 Juta di Hari Pertama Masuk Kerja
-
Harga Tiket Kapal Laut Makassar-Surabaya April 2025 dengan Jadwal Terbaru
-
Kabar Duka! Legenda Persebaya Putut Wijanarko Meninggal Dunia
-
Debut Timnas Indonesia, Joey Pelupessy Malah Kesengsem dengan Sosok Asal Surabaya
Tag
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
LKPJ Gubernur Jatim 2024: Fraksi DPRD Apresiasi dengan Sejumlah Catatan
-
Kronologi Mobil BMW Terbang di Tol Gresik yang Belum Tersambung
-
Asisten Masinis Tewas Usai KA Jenggala Tabrak Truk, PT KAI Tempuh Jalur Hukum
-
Dua Gudang Penyimpanan Bahan Baku Sandal Milik Pabrik Sepatu Legendaris di Surabaya Ludes Terbakar
-
Pemprov Jatim Didesak Ikuti Jabar Tentang Pajak Kendaraan Bermotor, Kiai Asep Pasang Badan