Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Senin, 01 November 2021 | 18:57 WIB
Para penembak jitu usai mengeksekusi ratusan tikus di Gresik [SuaraJatim/Amin Alamsyah]

SuaraJatim.id - Sebanyak 70 penembak jitu profesional dari Community Bediler Gresik (CBG), Mingggu (31/10/2021) malam kemarin.

Mereka mendapat misi khusus. Tugasnya, menembak mati tikus yang meresahkan petani Desa Gredek Kecamatan Duduksampeyan. Hasil dari perburuan itu sebanyak 730 ekor tikus ditembak mati.

Kepala Desa Gredek Bahrul Ghofar mengatakan, para petani di desanya sangat dibuat resah dengan keberadaan hama tikus.

Banyak cara sudah dilakukan. Tapi hewan ini seperti paham caranya menghindari jebakan. Bahkan mereka cepat berkembang biak membuat petani rugi besar karena tanamannya dirusak.

Baca Juga: Semen Gresik Berikan Penghargaan Bagi Komunitas Terbaik Se-Jawa Tengah

"Untuk itu kami hadirkan penembak jitu untuk membashi hama tikus. Ditambah hewan ini sangat sulit dikendalikan," katanya saat dikonfirmasi, Senin (1/11/2021).

Ghofar menerangkan, teknik perburuan dimulai dengan pembagian kelompok. Msing-masing kelompok terdiri dari 5 orang sniper, kemudian mereka berpencar ke tengah sawah dengan membawa senjata.

"Perburuan berkelompok. Satu tim terdiri lima orang, tempat sasarannya bebas yang penting di lahan sawah petani," terangnya.

Perburuan tikus di areal persawahan butuh waktu 2 jam, sedikitnya 730 ekor tikus tertembak mati dikumpulkan. Sementara yang melarikan diri atau mati didalam liang persembunyian sekitar 3 kali lipat dari yang berhasil dikumpulkan.

"Cara ini sangat ramah lingkungan dibanding dengan sengatan listrik yang banyak makan korban," terangnya.

Baca Juga: Selamat! Gulat Okol Asal Menganti Gresik Ditetapkan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Pertempuran Pemdes Gredek dengan hama tikus tidak kali ini saja. Beberapa bulan lalu, Ghofar sampai membuat kandang bagi burung hantu. Maksudnya, burung hantu itu supaya tertarik menempati rumah yang disedikan lalu membantu petani basmi tikus.

Hasilnya seperti yang diketahui, tidak maksimal. Tikus semakin merajarela dan semakin gemar rusak tanaman petani.

Tidak sedikit petani mengeluh kerugian hingga ratusan juta rupiah. Hal itu membuat Ghofar iba, lalu punya ide membasmi tikus dengan mengundang penembak jitu.

Para penembak jitu tidak diundang sia-sia. Perburuan ini dilombakan. Bagi penembak yang bisa membunuh tikus paling banyak akan dihadiahi uanb sebesar Rp 500 ribu.

Sedangkan penembak kedua diberikan uang sebesar Rp 400 ribu. Juara selanjutnya Rp 300 ribu.

"Juara harapan satu mendapatkan Rp 250 ribu, kuara harapan dua mendapatkan Rp 200 ribu dan juara harapan 3 mendapatkan Rp 150 ribu," ujarnya.

Kontributor : Amin Alamsyah

Load More