Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Jum'at, 10 Desember 2021 | 09:03 WIB
Unggahan Gubernur Khofifah video kerbau selamat dari amuk Gunung Semeru [Foto: Tangkapan layar Instagram]

SuaraJatim.id - Letusan Gunung Semeru memporak-porandakan segala yang ada di sekitarnya. Ngeri. Bukan cuma manusia, binatang dan tumbuhan pun banyak yang mati.

Namun tidak semuanya. Seperti mustahil, ternyata keajaiban itu masih ada. Cerita-cerita binatang berjibaku dan selamat dari amuk Semeru banyak menghiasi lini media sosial.

Ada kerbau yang selamat setelah tenggelam lumpur lahar. Ada bebek, kucing dan banyak binatang lain selamat dari amuk gunung raksasa setinggi 3 ribu mdpl itu.

Cerita si manis, kucing peliharaan warga ini misalnya. "Manis....manis....." seorang warga Dusun Kebondeli Utara, Kecamatan Candipuro melambai memanggil kucing putih dari balik pohon-pohon salak.

Baca Juga: Kisah Nurfida Bocah yang Viral Lari Kencang saat Erupsi Gunung Semeru

Kucing itu kemudian mendekat, seolah mengerti bahwa namanya adalah "Manis" dan mengarah ke sumber suara.

"Namanya memang 'manis' mas, sama seperti kucingnya yang juga manis," ujar ibu-ibu itu sambil mengelus-elus tubuh si manis.

Kucing 'Manis' selamat. Bulunya tetap putih lebat dengan ekor khas angora agak panjang. "Ini sudah kena debu Semeru mas. Kalau sebelum awan panas kemarin, kucing ini malah putih, bersih dan banyak yang naksir," kata ibu-ibu paroh baya tersebut.

Si manis, merupakan satu di antara beberapa hewan peliharaan yang selamat saat peristiwa peningkatan aktivitas Semeru pada Sabtu (4/12).

Di lingkungannya, si manis tidak sendiri, sebab beberapa hewan lainnya masih ada yang hidup dan selamat. Namun, tidak sedikit juga binatang-binatang kesayangan mati akibat terkena awan panas.

Baca Juga: Ditinggal Mengungsi, Emak-emak di Lereng Gunung Semeru Jadi Korban Penjarahan

Seperti seekor burung perkutut yang mati di dalam sangkarnya di pemukiman kawasan Kampung Renteng, Kecamatan Candipuro.

Bangkai burung nahas itu terkulai di alas sangkar yang terbuat dari potongan-potongan bambu. Penuh debu dan tubuhnya mengerut akibat panasnya abu.

Rumah sang pemeliharanya juga demikian. Hanya tinggal terlihat atap dan belum diketahui nasib sang empunya rumah dan burung perkutut tersebut.

Perhatian tentang hewan pelihaaraan juga terlihat di salah satu rumah di kawasan Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh.

Di situ ada kucing kampung yang kakinya terikat dan dimasukkan kandang. Awalnya tidak ada yang menyangka ada kucing di dalam kandang, namun suara yang terus mengeong membuat tiga pemuda di sana mencari awal sumber suara.

"Kasihan kucing ini kemarin terdampak awan panas guguran. Dia selamat mungkin karena di dalam kandang. Tapi kakinya terikat dan tidak tahu ini siapa pemiliknya," kata seorang remaja perempuan yang saat itu menolong dan membuka ikatan kucing.

Load More