Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Rabu, 22 Desember 2021 | 18:47 WIB
Aeshnina Azzahra aktivis lingkungan asal Kabupaten Gresik. [foto:Istimewa]

SuaraJatim.id - Aktivis lingkungan asal Kabupaten Gresik Aeshnina Azzahra  punya cara sendiri memperingati Hari Ibu, tepat hari ini 22 Desember. Gadis berusia 14 tahun ini mengirim surat terbuka untuk seluruh ibu di Indonesia agar berhenti menggunakan plastik sekali pakai

"Saya Aeshnina, anak berusia 14 tahun yang menjadi bagian dari anak muda pewaris bumi di masa depan, seperti juga anak-anak ibu semua," kata Nina mengawali suratnya. 

Dituliskan Nina, saat ini kondisi bumi sedang sakit tersiksa dan perlu diselamatkan. Salah satu sumbernya adalah sampah plastik yang dihasilkan dari rumah tangga. Parahnya, dari jutaan sampah plastik itu, hanya 9 persen yang didaur ulang dan sisanya masih menumpuk mengotori lingkungan. 

"Plastik mencemari sungai dan laut Indonesia. Kalau kita main ke pantai, permukaan pasir putih sudah tertutup sampah plastik. Pohon mangrove pun banyak yang mati terjerat plastik, sama saperti paus, penyu, burung laut dan ikan banyak yang mati karena terjerat atau tertelan sampah plastik," bebernya. 

Baca Juga: Bukti Nyata Peran Perempuan, Total Aset Investasi di Pasar Modal Capai Rp234 Triliun

Banyak yang menganggap plastik itu murah praktis, bersih dan aman. Padahal plastik mengandung bahan kimia beracun yang membahayakan kesehatan. 

Sampah plastik tidak akan terurai di lingkungan, tapi akan lapuk dan terpecah menjadi serpihan kecil yang disebut mikroplastik. Ukurannya sangat kecil sehingga tanpa disadari telah memasuki tubuh kita.

"Coba kita hitung berapa banyak sampah tas kresek yang ibu buang setiap hari, dan juga sampah sachet, sedotan, styrofoam, botol air minuman, serta popok sekali pakai yang dihasilkan dari rumah ibu, pasti banyak sekali kan," tulis gadis yang pernah aksi di Negera Jerman itu. 

Nina menilai, masih banyak ibu-ibu yang suka membakar sampah atau membuang sampah ke pinggiran sungai. Padahal tindakan itu harus dihentikan karena mengakibatkan dampak yang fatal untuk lingkungan dan masa depan. 

"Every mother is a hero, dengan kasihmu yang tulus dan cintamu yang suci, Kami anakmu butuh belas kasihmu. Ibu, engkau memiliki kekuatan besar untuk membebaskan bumi kita yang tercekik plastik," tuturnya. 

Baca Juga: Peringati Hari Ibu, Iriana Jokowi Minta Semua Pihak Serius Tangani Kekerasan Perempuan

"Ibu lah yang memilih produk apa yang dikonsumsi di rumah, sehingga ibu juga menentukan jumlah dan jenis sampah rumah tangga yang dihasilkan," tambahnya.  

Kontributor : Amin Alamsyah

Load More