SuaraJatim.id - Tragis nian apa yang menimpa bocah 12 tahun di Desa Sonok Pulau Sepudi Kabupaten Sumenep Madura ini. Ia tewas tenggelam tercebur embung.
Bocah bernama Idris yang diduga tidak bisa berenang ini tercebur embung atau tempat penampungan air sedalam 3 meter saat mengambil sandalnya.
Dijelaskan Kasi Humas Polres Sumenep Akp Widiarti, jenazah bocah tersebut ditemukan dalam posisi tertelungkup mengambang di dalam embung.
"Anak laki-laki itu bernama Idris. Dia ditemukan meninggal dengan posisi telungkup di dalam embung," katanya seperti dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Kamis (13/01/2022).
Untuk kronologisnya, berawal saat korban bersama adiknya bermain di tempat penampungan air (embung) di Dusun Kartemor. Tanpa sengaja, sandal korban tercebur ke dalam kolam.
Korban pun berusaha untuk mengambil sandalnya dengan menggunakan batang bambu. Malangnya, sandal tidak bisa diambil Ia malah tercebur.
"Ternyata malah korban ikut tercebur embung sedalam 3 meter itu. Diduga korban tidak bisa berenang, sehingga tenggelam di dalam embung," kata Widiarti menambahkan.
Melihat kejadian itu, adik korban yakni Ibnu (10), berlari pulang, menyampaikan pada orang tuanya jika kakaknya tercebur embung. Orang tua korban pun meminta tolong tetangganya untuk bersama-sama pergi ke embung mencari Idris.
Seorang anak laki-laki berumur 12 tahun, meninggal karena tercebur embung atau tempat penampungan air di Desa Sonok, Kecamatan Nonggunong, Pulau Sepudi, Kabupaten Sumenep.
Baca Juga: Rute Penerbangan Banyuwangi-Sumenep Resmi Dibuka, Tarifnya Rp299 Ribu
Sampai di lokasi, korban tidak ditemukan. Yang terlihat hanya sebatang bambu panjang yang menancap di dalam air. Setelah bambu tersebut diambil, ternyata di bawah batang bambu itu terlihat ada tubuh korban dengan posisi tertelungkup dan sudah tidak bernyawa.
"Jenazah korban langsung dievakuasi dan dibawa pulang ke rumahnya untuk dimakamkan. Dari hasil visum luar, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Korban diduga celaka sendiri karena tidak bisa berenang," terang Widiarti.
Keluarga korban menolak dilakukan otopsi terhadap jenazah korban dan menganggap kejadiah ini sebagai musibah dan merupakan takdir Allah.
"Keluarga korban membuat surat pernyataan tidak bersedia di otopsi dan tidak akan melakukan penuntutan terhadap pihak manapun," katanya menegaskan.
Tag
Berita Terkait
-
Rute Penerbangan Banyuwangi-Sumenep Resmi Dibuka, Tarifnya Rp299 Ribu
-
Sopir Vanessa Angel Segera Disidang, Ratusan Warga Sumenep Usir Jin Pakai Bibit Pohon
-
Ratusan Orang di Sumenep Ramai-ramai Usir Jin Pakai Bibit Pohon Bidara
-
Remaja di Sumut Tewas Tenggelam di Air Terjun Kembar
-
Tragis! Pamitnya Mancing, Diantar Pulang Nyawanya Sudah Hilang
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Rahasia Dapatkan DANA Kaget Rp 109 Ribu Malam Ini : 4 Trik Jitu yang Jarang Diketahui
-
Gubernur Jatim, Menteri PU, Kepala Basarnas Dampingi Korban Musibah Ponpes Al Khoziny Diidentifikasi
-
Dapat Cuan Kilat dari DANA Kaget: Klik Link Saldo Gratis Rp 333.000 Hari Ini
-
Menteri PU: Semua Bangunan Pondok Pesantren Akan Dievaluasi
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: DPRD Jatim Ingatkan Pemprov Bisa Gunakan Dana Cadangan