Scroll untuk membaca artikel
Nur Afitria Cika Handayani
Rabu, 26 Januari 2022 | 16:47 WIB
Lafal Dzikir Sebelum Tidur dan Keutamaannya, Tidur Jadi Tenang dan Nyenyak
Ilustrasi tidur (Unsplash/Gregory Pappas)

SuaraJatim.id - Tidur merupakan salah satu aktivitas sebagai bentuk relaksasi. Bagi makhluk hidup, tidur merupakan aktivitas yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan. Kekurangan tidur dapat menyebabkan tekanan darah rendah, mudah marah, sulit konsentrasi, pertumbuhan melambat, dan lain sebagainya.

Pada umumnya, tidur dilaksanakan pada malam hari. Namun, tak jarang pula tidur dilakukan pada siang hari.

Agama Islam mengatur adab-adab tidur dari mulai akan tidur hingga bangun tidur. Salah satu ibadah sebelum tidur yakni dzikir sebelum tidur.

Berikut dzikir-dzikir sebelum tidur.

Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Susah Tidur, Coba Praktikkan Malam Ini

Al Falaq:

“Qul auudzu birobbil falaq. Min syarri maa kholaq. Wa min syarri ghoosiqin idzaa waqob. Wa min syarrin naffaatsaati fil ‘uqod. Wa min syarri haasidin idzaa hasad.”

Artinya; “Aku berlindung kepada Allah Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.”

An Nas:

“Qul auudzu birobbinnaas. Malikin naas. Ilaahin naas. Min syarril waswaasil khonnaas. Alladzii yuwaswisu fii shuduurin naas, minal jinnati wan naas.”

Baca Juga: Tidur di KRL, Pria Ini Tuai Pujian karena Tulisan Berjalan di Ponselnya

Artinya; “Aku berlindung kepada Allah (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.”

Ayat Kursi:

“Alloohu laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum, laa ta’khudzuhuu sinatuw walaa naum. Lahuu maa fissamaawaati wa maa fil ardli man dzal ladzii yasyfa’u ‘indahuu illaa biidznih, ya’lamu maa baina aidiihim wamaa kholfahum wa laa yuhiithuuna bisyai’im min ‘ilmihii illaa bimaa syaa’ wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardlo walaa ya’uuduhuu hifdhuhumaa wahuwal ‘aliyyul ‘adhiim.”

Artinya; “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak atau boleh disembah), melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Yang tidak mengantuk dan tidak juga tertidur. Kepunyaan-Nya adalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya.”

“Bismika robbi wadho’tu jambii, wa bika arfa’uh, fa-in amsakta nafsii farhamhaa, wa in arsaltahaa fahfazh-haa bimaa tahfazh bihi ‘ibaadakash shoolihiin.”

Artinya: “Dengan nama Engkau, wahai Rabbku, aku meletakkan lambungku. Dan dengan namaMu pula aku bangun daripadanya. Apabila Engkau menahan rohku (mati), maka berilah rahmat padanya. Tapi, apabila Engkau melepaskannya, maka peliharalah (dari kejahatan setan dan kejelekan dunia), sebagaimana Engkau memelihara hamba-hambaMu yang shalih.” (Dibaca 1x)

Load More