SuaraJatim.id - Gemuruh suara tambur menggema di pelataran Klenteng Hok Sian Kiong. Lion, sang naga merah melenggak- lenggok di tengah kepungan anak-anak dari berbagai lintas agama, suku dan kepercayaan.
Meski tak ada parade kebudayaan dan tak semeriah tahun-tahun sebelumnya, perayaan Imlek tahun ini tetap ditunggu-tunggu warga Kota Mojokerto. Tak hanya masyarakat Tionghoa, warga lokal pun begitu antusias merayakannya.
Ya, Mojokerto memang dihuni warga dari berbagai suku, agama, ras dan kepercayaan. Namun, perbedaan itu tak pernah menjadi sekat. Warga di Bumi Majapahit ini begitu toleran, bersatu padu menjaga kerukunan.
"Sejak beberapa hari lalu, bersama teman-teman, berupaya membantu saudara kita umat Tri Dharma yang hendak merayakan Imlek. Tidak hanya teman-teman muslim, tapi juga ada dari kristen dan lainnya," kata M Kholilulloh, pengurus Gusdurian Mojokerto, Selasa (1/2/2022).
Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Sejarah Gambang Kromong, Kesenian Akulturasi Budaya Tionghoa dan Betawi
Begitu banyak persiapan yang sudah dilakukan, mulai proses pembersihan patung dewa, pemasangan lampion, hingga persiapan atraksi Lion dan barongsai. Selain menyambut para pejabat pemangku daerah, atraksi Lion dan Barongsai ini juga untuk mengobati rasa kangen setelah dua tahun sang naga tak mengudara.
"Semangat kami yakni persatuan. Kami ingin menjaga agar tradisi dan kerukunan di Kota Mojokerto ini tetap terjaga. Tidak hanya saat Imlek, saat Idul Fitri teman-teman agama lain juga selalu membantu, begitu juga saat Natal dan inilah bentuk kerukunan warga Mojokerto," ucapnya.
Menangkap ampau, menjadi akhir antraksi Lion setelah lama berdiam di dalam gudang. Gemuruh tepuk tangan dari para penonton yang didominasi anak-anak itupun membuat bibir para pemain Lion tersenyum. Seakan membayar lelah setelah hampir 1 jam menarbangkan sang naga.
Sementara, sejumlah umat Tri Dharma nampak berjajar rapi di riang Macko dalam Klenteng. Begitu khusyuk mereka memanjatkan doa. Cahaya terang dari lilin-lilin berukuran besar menambah sakral upacara doa setahun sekali itu.
"Api lilin sebagai simbol dapat hoki, apinya tambah nyala, hidupnya tambah lama, artinya rejeki kesehatan tahun ini tambah banyak juga. Lilin ini harus hidup terus," sambung Gede Sidarta Pengurus Yayasan Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Hok Sian Kiong.
Baca Juga: Imlek di Petak 9 Glodok, Cerita Agus dan Sopi Beradu Sabar Menanti Angpao di Mulut Vihara
Pria yang akrab disapa Pak Gede ini menuturkan, perayaan Imlek tahun ini memang tak semeriah dua tahun silam. Tak ada pawai kebudayaan yang melibatkan masyarakat Kota Mojokerto seperti tahun-tahun sebelumnya. Hanya antraksi Lion dan Barongsai di pelataran Klenteng.
Berita Terkait
-
Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan, Pemkab Mojokerto Gelar Musrenbang RKPD 2026
-
Tragis! Longsor Hutan Cangar Renggut 10 Nyawa, 2 Mobil Tertimbun
-
Sejarah Cap Go Meh, Tradisi 2000 Tahun dari Ritual Kuno Hingga Festival Lampion
-
Semarak Perayaan Pawai Cap Go Meh di Pecinan Glodok
-
Intip Nasib Shio Ayam, Kerbau, dan Tikus yang Dibilang Gibran Paling Beruntung di 2025, Apa Benar?
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
-
Harga Emas Terbang Tinggi Hingga Pecah Rekor, Jadi Rp1.889.000
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
Terkini
-
Heboh Sejoli Ditemukan Tewas di dalam Kamar Kos Sidosermo Surabaya, Penyebabnya Masih Misteri
-
Ditunjuk Lagi Sebagai Pelatih Persik Kediri, Ini Catatan Statistik Divaldo Alves
-
DPRD Jatim Bongkar Rahasia Genjot Pertumbuhan Ekonomi
-
Massa Aksi Tolak UU TNI Surabaya: Ada Pasal-pasal yang Dapat Menyempitkan Masyarakat Sipil
-
Gubernur Khofifah di PKA II dan III BPSDM Jatim: Perkuat Kapasitas Pemimpin Birokrasi Adaptif