Scroll untuk membaca artikel
Nur Afitria Cika Handayani
Jum'at, 18 Februari 2022 | 20:23 WIB
Gerhana Bulan 28 Juli 2018 akan diamati BMKG dari 20 titik di Indonesia. [Shutterstock]

SuaraJatim.id - Gerhana bulan total di Indonesia adalah peristiwa alam yang menarik dan mengundang decak kagum. Fenomena alam ini termasuk fenomena alam yang langka, namun bisa dilihat atau disaksikan diseluruh wilayah Indonesia asal tidak berawan. 

Ketika fenomena alam tersebut berlangsung, umat Islam dianjurkan shalat gerhana bulan dan mengucap syukur. Hal ini tertera dalam hadits riwayat Bukhari. 

“Sesungguhnya matahari dan bulan merupakan tanda kebesaran Allah ta’ala. Tidak terjadi antara hidup dan matinya seseorang, jikalau kalian menjumpai gerhana maka berdoalah kepada Allah Ta’ala dan perbanyaklah takbir, sholat, dan bersedekah.” (HR. Bukhari). 

Pengertian gerhana bulan secara sains adalah apabila Bumi, bulan, dan matahari berada dalam satu garis lurus yang sejajar. Pada peristiwa ini terjadi, sinar matahari terhalang oleh bumi sehingga tidak sampai ke bulan. 

Baca Juga: Tata Cara Sholat Gerhana yang Dilakukan saat Gerhana Bulan dan Matahari

Sedangkan, dalam istilah fiqih peristiwa ini disebut Khusuf, yang artinya cahaya bulan menghilang sebagian atau total pada malam hari karena terhalang oleh bayangan Bumi. Hal ini karena bulan yang berada di balik Bumi dan matahari dalam satu garis lurus.

Lalu bagaimana tata cara dan niat shalat gerhana bulan? Mari kita simak penjelasan dibawah ini. 

Sebelum kita membahas tentang tata cara dan niat shalat gerhana bulan, mari kita simak terlebih dahulu hukum dari shalat gerhana bulan. 

Hukum Shalat Gerhana Bulan

Perintah untuk melaksanakan sholat gerhana sudah diriwayatkan dalam hadits dari Aisyah Radhiyallahu anha. 

Baca Juga: Tata Cara Shalat Gerhana Bulan dan Keutamaannya

Selain itu, mayoritas ulama juga menyatakan bahwa hukum sholat gerhana bulan dan matahari adalah sunnah muakkadah.

Niat shalat gerhana bulan

Berikut niat sholat gerhana bulan adalah:

Ushallî sunnatal khusûf rak'ataini imâman/makmûman lillâhi ta'âlâ

Artinya: "Saya sholat sunnah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT."

Tata cara shalat gerhana bulan

Berikut tata cara shalat gerhana bulan

  • Baca niat sholat gerhana
  • Takbiratul ihram
  • Membaca taawudz dan surat Al Fatihah
  • Membaca surat Al-Baqarah atau selama surat itu yang dibaca dengan lantang
  • Rukuk, lalu membaca tasbih selama 100 ayat surat Al-Baqarah
  • I'tidal
  • Membaca surat Al-Fatihah lalu surat Ali Imran
  • Rukuk kembali dan dilanjutkan dengan I'tidal
  • Sujud dan membaca tasbih dalam rukuk pertama
  • Duduk di antara dua sujud
  • Sujud kedua dengan membaca tasbih dalam rukuk kedua
  • Duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua
  • Rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama. Namun, pada rakaat kedua dianjurkan membaca surat An-Nisa, lalu dianjurkan juga membaca surat Al-Maidah
  • Salam
  • Dianjurkan mendengarkan 2 khutbah tausiyah

Demikian penjelasan tentang hukum, niat dan tata cara shalat gerhana bulan. Semoga bermanfaat.

Kontributor : Annisa Nur Rachmawati

Load More