Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Selasa, 01 Maret 2022 | 08:39 WIB
ilustrasi pencabulan

SuaraJatim.id - Seorang gadis di bawah umur penjaga warung kopi di Desa Lebaksono Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto menjadi korban pelecehan seksual.

Terduga pelaku merupakan bosnya sendiri. Modusnya, korban dirayu-rayu oleh si bos, kemudian dibacakan syahadat pura-pura dinikahi. Si bos mengajak istri sahnya pula dalam menjalankan aksinya tersebut.

Korban berinisial WR yang baru berusia 16 tahun. Korban yang baru sebulan bekerja di sebuah warkop tersebut. Aksi tersebut dilakukan terduga pelaku lantaran tinggal di mess karyawan.

Sementara terduga pelaku berinisial NH (40) yang tinggal tak jauh dari mess karyawan. Aksi terduga pelaku diketahui setelah korban meminta test pack, namun awalnya korban tidak mengaku.

Baca Juga: Operasi Pamor Keris Pemkab Mojokerto Untuk Tekan Penyebaran Covid di Masa Gelombang Tiga Pandemi Ini

Salah satu rekan kerja korban, MK (16) menceritakan, beberapa waktu lalu korban tiba-tiba meminta tes kehamilan dengan menggunakan alat test pack.

"Hasil tesnya negatif atau tidak hamil. Katanya sih satu kali, yang kedua itu hampir. Minta tolong saya tapi saya pas ke Jember," ungkapnya, seperti dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Senin (28/2/2022).

Korban meminta tolong melalui aplikasi WhatsApp (WA) untuk menjemput di tempat mess. Ia pun meminta tolong teman laki-laki yang ada di warkop untuk menjemput korban. Pasca kejadian tersebut, karyawan lainnya baru mengetahui jika terduga pelaku adalah pemilik warkop.

"Korban cerita dirayu dan diminta menurut apa yang akan dilakukan oleh bosnya. Katanya dia tidak apa-apa, dia hanya disurut manut sama istrinya bos, ada istrinya bos juga katanya," ujarnya.

"Ceritanya sama dibacakan Syahadat, kayak pura-pura akad nikah mungkin. Ya terus melakukan hal semacam itu (persetubuhan, red)," katanya menambahkan.

Baca Juga: Cemburu, Pria Mojokerto Racuni Sang Istri hingga Sempat Koma

Setelah mendapat cerita dari korban, MK dan karyawan yang tindak berani bertindak apa-apa. Korban kemudian menceritakan kejadian yang menimpanya di tempat kerja kepada keluarga sehingga korban bersama keluarga didampingi perangkat desa melaporkan ke Unit PPA Satreskrim Polres Mojokerto.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan korban dan menyelidiki kasus dugaan persetubuhan dengan korban dibawah umur tersebut.

"Benar korban sudah melapor. Setelah menerima hasil visum korban, petugas kini memburu terduga pelaku," katanya menegaskan.

Load More