SuaraJatim.id - Ada pengakuan mengejutkan disampaikan para peternak sapi di Ponorogo Jawa Timur. Ternyata mereka ada yang mengaku tidak mengenal Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Padahal, virus PMK ini sekarang sedang mewabah di sejumlah daerah di Jawa Timur, mulai dari Lamongan, Mojokerto, Kabupaten Malang, Kota Batu sampai Lumajang dan Jember.
Meskipun begitu, para peternak di Ponorogo justru lebih familiar dengan penyakit Bovine Ephemeral Fever (BEF), yang biasa menjangkiti hewan ternaknya.
Penyakit BEF menyebabkan demam pada sapi selama 3 hari. Kondisi demam itu mengakibatkan sapi tidak memiliki nafsu makan dan minum.
Baca Juga: Wabah PMK Sampai ke Jateng, Ganjar Pastikan Stok Daging Aman
"Sepengetahuan saya sih penyakit yang menyerang sapi itu BEF. Jadi sapi demam sekitar 3 hari, tidak mau makan dan minum," katanya salah satu peternak sapi di Kecamatan Balong, Aji Santoso, seperti dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Jumat (13/5/2022).
Untuk penyakit mulut dan kuku (PMK), Aji malah mengaku malah belum pernah menjumpai apa yang dialami sapinya. Dia tahunya malah lewat media massa yang akhir-akhir ini sering membicarakannya.
Selain dari media, Ia tahu penyakit PMK dari selebaran yang Ia diterima saat berada di Pasar Hewan Jetis. Saat pasaran beberapa waktu yang lalu, petugas dari Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) melakukan pemeriksaan dan edukasi terkait PMK tersebut.
"Pasaran beberapa hari lalu, dari Dinas mengecek kesehatan sapi di pasar. Kemudian juga membagikan selebaran terkait informasi tentang penyakit mulut dan kuku itu," katanya menambahkan.
Meski kasusnya belum ada di Ponorogo, Aji tetap melakukan langkah antisipatif supaya 15 sapi yang dipeliharanya tidak terkena penyakit tersebut.
Baca Juga: Fix! Semua Pasar Hewan di Kabupaten Malang Ditutup Sementara Sampai Batas Waktu Belum Ditentukan
Salah satu yang dilakukan ialah membersihkan kandang, secara rutin. Pun dirinya juga mendapatkan himbauan dari petugas dinas terkait, juga melakukan penyemprotan disinfektan di area kandang.
"Ya harapannya tidak ada di Ponorogo. Langkah antisipatif yang dilakukan saat ini dengan membersihkan kandang secara rutin," katanya.
Sementara itu peternak sapi lainnya, Ribut Riyanto juga belum familiar dengan PMK ini. Biar tidak ketinggalan informasi, Ia mengecek tentang PMK di internet. Selain itu, dirinya juga mencari tahu kepada dokter hewan yang ada di Kecamatan Pulung dan Kecamatan Pudak.
"Untuk PMK ini, jujur belum pernah dengar. Saya browsing di internet dan tanya-tanya ke dokter hewan yang ada di Pulung dan Pudak," kata peternak sapi dari Kecamatan Pulung itu.
Senada dengan Aji Santoso, Ribut melakukan antisipatif supaya ternaknya tidak terjangkit, dengan rutin melakukan pembersihan kandang.
Selain itu, dirinya saat ini juga tidak melakukan pembelian sapi baru ke kandang. Padahal, sekarang ini waktunya memenuhi kandang dengan sapi.
Dia berharap pemerintah bisa mengatasi permasalahan PMK ini. Dia khawatir adanya PMK ini, bisa menurunkan harga sapi menjelang lebaran kurban atau Iduladha.
"Jelang hari raya kurban seperti sekarang ini, biasanya kita penuhkan kandang. Kali ini stop, tidak membeli sapi dari luar daerah. Semoga permasalahan PMK segera teratasi," katanya menegaskan.
Berita Terkait
-
Tukang Servis HP atau Langganan Polda? Ivan Sugianto 'Mangkal' di Polda Jatim Bikin Geger
-
Usut Aset Tersangka dan Mekanisme Dana Hibah, 8 Anggota DPRD Jatim hingga Staf Dewan Diperiksa KPK
-
Sosok Isa Zega, Namanya Di-spill Nikita Mirzani di Polda Jatim
-
Buntut Laporan Istri Juragan99, Nikita Mirzani Diperiksa Penyidik Polda Jatim
-
Numpang Kantor Orang, KPK Periksa 7 Bekas Anggota DPRD Jatim Kasus Korupsi Dana Hibah
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
KPR BRI Property Expo 2024 Goes To Ciputra Surabaya: Nikmati Punya Rumah Harga Seru Bertabur Bonus!
-
Bertemu Ratusan Milenial, Emil Dardak Beri Pesan Penting: TPS Masih Buka
-
Aneh Tapi Nyata! Warga Sumenep Niat Bikin Sumur yang Keluar Malah Api
-
Terungkap Penyebab Kebakaran di UIN SATU Tulungagung
-
Kampung Narkoba di Surabaya Digerebek, 25 Orang Diciduk