SuaraJatim.id - Tanah di kawasan Ring 1 PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Desa Tasikharjo Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban Jawa Timur tiba-tiba ambles.
Kondisi ini membuat warga setempat kian resah. Apalagi tanah yang ambles membentuk rongga dan berisi air. Di sisi lain, tanah yang ambles juga terus meluas. Peristiwa tanah ambles itu terjadi pada Rabu (18/5/2022) kemarin.
Menurut Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Nganjuk Sumber Harta, Fenomena tanah ambles di wilayah Jawa Timur tidak hanya terjadi di Tuban. Sebelumnya juga terjadi di Blitar, Pacitan dan Bojonegoro.
Fenomena tanah ambles di Tuban, dikatakan Sumber, mempunyai kemiripan yang terjadi di Bojonegoro. Namun untuk tanah ambles di Bojonegoro mengeluarkan gas belerang dan untuk di Tuban hanya mengeluarkan air.
Ia belum bisa memastikan secara pasti penyebab terjadinya tanah ambles di Tuban apakah dampak dari aktivitas industri. Menurutnya, untuk mengetahui hal itu membutuhkan kajian sekitar selama 3 bulan.
"Kita tidak bisa langsung mengatakan bahwa ini karena dampak industri atau apa. Karena untuk itu harus membutuhkan kajian. Tapi kalau kejadian di Tuban mirip seperti di Bojonegoro," katanya seperti dikutip dari suaraindonesia.co.id jejaring media suara.com, Minggu (21/05/2022).
Sumber menjelaskan, BMKG Ngajuk telah melakukan survei ke tempat tanah ambles di Tuban. Selain itu, juga dilakukan pemasangan alat TDS Portable di sekitar lokasi tanah ambles. Pemasangan alat itu untuk mengetahui penyebab terjadinya tanah ambles.
"Kami bersama tim BMKG Nganjuk bersama BMKG Tuban langsung mengecek lokasi dan memasang alat TDS Portable. Hasil pasti penyebabnya tanah ambles nanti akan kita rilis," jelasnya.
Dugaan sementara penyebab tanah ambles, lanjut Sumber, disebabkan karena kurangnya air di bawah tanah. Dimana air bawah tanah tersebut diambil melalui pompa-pompa yang ada di sekitar tanah ambles.
"Analisa awal kami tanah ambles karena kurangnya air bawah tanah yang terserap oleh pompa-pompa. Sehingga batuan penyangga tanah jatuh dan mengakibatkan tanah ambles," tegasnya.
Sementara itu, tanah ambles di wilayah Ring 1 TPPI Tuban ini mempunyai diameter lubang 30 meter dan kedalaman 1,5 meter. Setiap harinya diameter lubang dan kedalaman mengalami penambahan.
"Dari keterangan warga terus mengalami penambahan diameter dan kedalaman. Tapi kita mengimbau kepada warga sekitar untuk tetap tenang dan tidak perlu panik. Hasil kajian BMKG Ngajuk akan kita sampaikan melalui pemerintah Tuban," ungkapnya.
Sekadar diketahui, fenomena tanah ambles pertama kali diketahui oleh warga sekitar bernama Rasi saat menggembala hewan ternak sapi di sekitar lokasi. Saat ini, lokasi tanah ambles telah dipasang police line agar warga tidak mendekat
Berita Terkait
-
Seorang Jambret di Tuban Lari Terbirit-birit Tinggalkan Motornya di Jalan Setelah Dilawan 2 Emak-emak
-
Angin Kencang Menerjang Tuban, Dua Reklame Ambruk
-
Heboh Tanah Ambles di Tuban, Menyerupai Danau
-
Meleng Kurang Konsentrasi, Pemuda Tuban Tewas Tubruk Truk di Depannya
-
Wow, Biaya Rehab Toilet di Kantor Pemkab Tuban Mencapai Rp130 Juta
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Banjir Lamongan Rendam 328 Hektare Sawah Warga, 13 Dusun Terdampak
-
Bubuk Mercon Diduga Penyebab Ledakan di Pacitan, 3 Rumah Hancur!
-
Heboh Ledakan Hancurkan 3 Rumah di Pacitan, Sejumlah Warga Luka-luka
-
BRI Perluas Layanan Lewat AgenBRILink untuk Akses Keuangan Merata, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik
-
Gubernur Khofifah Sapa Warga di Pasar Murah Bangkalan: Logistik Masyarakat Jelang Nataru Dipenuhi