Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Minggu, 10 Juli 2022 | 19:10 WIB
Santri tewas tenggelam di Jember saat bersihkan kotoran daging kurban [Foto: Suarajatimpost]

SuaraJatim.id - Malang nian nasib Moch Wahyu Nur Atsani, seorang santri asal Kelurahan Wiyung Kecamatan Wiyung Kota Surabaya.

Ketika teman-temannya menikmati sate daging kurban, Ia tidak bisa lagi. Wahyu tewas tenggelam di sungai saat sedang membersihkan kotoran kambing kurban.

Peristiwa ini terjadi di Sungai Bedadung Desa Baratan, Kecamatan Patrang. Saat itu korban membersihkan kotoran kambing di aliran sungai.

Remaja berumur 16 tahun tersebut merupakan santri di Yayasan Pendidikan Anak Yatim Ar-Roudhoh, Desa Baratan Kecamatan Patrang.

Baca Juga: Begini Nih Tips Mengolah Jeroan Hewan Kurban Sebelum Dimasak dan Biar Tidak Cepat Bau

Korban jatuh terpeleset ke sungai dan tenggelam di dekat pusaran air. Meskipun berhasil dievakuasi, namun nyawa korban tidak tertolong. Demikian disampaikan Anggota Regu A Damkar dan Penyelamatan Mako Pemkab Jember Hary Aksarawan, Minggu (10/7/2022).

"Kami menerima laporan sekitar pukul 9 pagi tadi. Kejadiannya, saat itu korban bersama teman-temannya total 12 orang membersihkan daging kurban di sungai. Jarak dari pondok ke sungai kurang lebih 1 km," katanya dikutip dari suarajatimpost.com jejaring media suara.com.

Korban dengan teman-temannya, kata Hary, berbagi tugas untuk membersihkan daging kurban yang disembelih bertepatan lebaran idul adha saat ini.

"Korban kebetulan mendapat tugas mengambil bambu dekat (aliran) sungai bedadung itu. Nah setelah ambil bambu, badan korban gatal-gatal," ujarnya menambahkan.

"Sebelum melanjutkan membersihkan daging. Korban bermaksud membersihkan diri di sungai. Saat itu, malah diduga jatuh terpeleset dan korban tenggelam," katanya.

Baca Juga: Idul Adha 2022 di Tengah Wabah PMK, Jatim Data 17 Ribu Lokasi Pemotongan Hewan Kurban

Apes, korban terpeleset jatuh ke sungai yang dekat dengan pusaran air. "Korban terseret arus masuk ke dalam sungai. Kedalaman kurang lebih 3 - 4 meter. Korban juga kata temannya tidak bisa berenang," ujarnya.

"Tapi mungkin karena arus air di dekat pusaran air agak kuat. Tidak kuat mengangkat korban dari dalam sungai. Akhirnya kami dari damkar datang dan melakukan proses evakuasi itu," ucapnya.

Diketahui ada 8 orang personel anggota Damkar yang menuju lokasi kejadian dan melakukan pertolongan.

"Kami juga berkoordinasi dengan TRC BPBD Jember dan Basarnas. Tapi yang sampai duluan kami. Karena tidak punya alat menyelam dalam air. Kami melakukan evakuasi dengan sangat hati-hati," ucapnya.

"Alhamdulillah proses evakuasi berhasil, korban berhasil diangkat dari dalam air. Selanjutnya korban kami bawa ke puskesmas terdekat," sambungnya.

Namun karena diduga kehabisan napas akibat tenggelam. Nyawa korban tidak tertolong pada saat di evakuasi.

"Korban meninggal saat perjalanan ke puskesmas. Terkait proses evakuasi butuh waktu hampir 2 jam," katanya.

Load More