Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Jum'at, 15 Juli 2022 | 08:32 WIB
Ilustrasi kasus pencabulan guru ngaji di Kabupaten Mojokerto. (pixabay/Gerd Altmann)

SuaraJatim.id - Wakil Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra memberi perhatian serius kasus pencabulan di Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ), Kecamatan Sooko. Dalam waktu dekat, pihaknya akan mengumpulkan seluruh pesantren.

“Insya Allah akan kita kumpulkan (pengasuh ponpes di Kabupaten Mojokerto). Menurut saya kalau untuk memilih pondok pesantren terlebih dahulu dilihat rekam jejak pengasuh pesantrennya. Siapa pengasuhnya? Putranya siapa? Pernah mondok di mana? Bagaimana track record keilmuannya,” katanya.

Dijelaskannya, jika pengasuh ponpes secara keilmuan dan nasab mumpuni, tidak akan terjadi pelecehan seksual di ponpes tersebut.

Diberitakan sebelumnya, seorang guru ngaji di Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, RD alias D tersangka kasus dugaan pencabulan. Pria 40 tahun ini diduga melakukan pencabulan terhadap tiga orang santri laki-laki di Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) setempat.

Baca Juga: Pelecehan Seksual Guru Gaji di Mojokerto, Korban yang Masih Anak-anak Dicekoki Video Porno Hubungan Sesama Jenis

Ketiga korban yakni YSF (12), pelajar kelas 6 SD dicabuli terakhir bulan Februari 2022 sebanyak lima kali, AG (13) pelajar kelas 6 SD dicabuli terakhir Februari 2022 sebanyak 10 kali dan FRD (14) pelajar kelas 2 MTs terakhir dicabuli bulan Januari 2022 sebanyak 10 kali.

Modusnya, tersangka mengajak santri menonton video porno hubungan sesama jenis. Kemudian, aksi  biadab itu dilakukannya di TPQ.

Load More