Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Rabu, 10 Agustus 2022 | 09:05 WIB
Kajari Kota Mojokerto Hadiman [Foto: Beritajatim]

SuaraJatim.id - Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Mojerto sedang menyelidiki dugaan kasus penyelewengan dana Belanja Tak Terduga (BTT) Tahun 2020 di kota setempat.

Tim dari Kejaksaan telah mengobok-obok kantor 3 organisasi perangkat daerah (OPD) dan memeriksa sejumlah saksi terkait dugaan kasus tersebut.

Pemeriksaan dimulai dari Kepala Bidang (Kabid), Kepala Seksi (Kasi) termasuk Kepala Dinas (Kadis) yang saat itu menjabat di OPD bersangkutan.

Kabar ini disampaikan Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejari Kota Mojokerto, Tarni Purnomo. Ia mengatakan, puluhan saksi telah diperiksa oleh penyidik terkait dengan kasus di tiga OPD tersebut.

Baca Juga: Kenalan Lewat Medsos, Pria Mojokerto Ngaku Pilot Bawa Kabur Mobil Cewek Nganjuk di Hotel

"Bervariasi sesuai dengan kegiatan yang ada di OPD tersebut. Total ada puluhan, termasuk Kadis yang menjabat saat itu menjabat juga sudah diperiksa," kata Tarni dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Selasa (09/08/2022).

"Itu penyelidik yang tahu (Kadis). Belum ada satupun yang kita amankan," katanya menambahkan.

Selain memeriksa sejumlah saksi, lanjut Kasi Pidsus, pihaknya juga meminta sejumlah dokumen terkait pertanggungjawaban pelaksanaan penggunaan dana tersebut. Menurutnya, Tim Penyidik belum menyimpulkan terkait penyelidikan kasus tersebut.

"Kita belum ada kesimpulan. Masih penyelidikan untuk menampilkan data dan bahan keterangan," ujarnya.

"Sebenarnya tergantung, sebulan juga sudah bisa naik penyidikan. Penyelidikan untuk mendapatkan suatu kasus bisa naik ke penyidikan atau ditingkatkan penyidikan, bisa secepat-cepatnya," katanya.

Baca Juga: Minta Rokok ke Temannya, Penjual Akik di Mojokerto Tiba-tiba Tersungkur dan Tewas

Sementara itu, Kepala Kejari (Kajari) Kota Mojokerto, Hadiman menambahkan, pihaknya sudah meminta keterangan baik dari pihak OPD, mulai dari Kepala Bidang (Kabid), Kepala Seksi (Kasi) termasuk Kepala Dinas (Kadis).

"Yang ada hubungan dengan BTT, jika ada penyimpangan maka akan selidiki," katanya menambahkan.

Load More