SuaraJatim.id - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mulai menelaah berkas penyelidikan kasus persalinan gagal di RSUD Jombang. Sejauh ini, IDI belum menyimpulkan apakah ada indikasi malpraktik dalam perkara ini.
Hal itu disampaikan Majelis Kode Etik Kedokteran dan Dewan Pakar PB IDI, Dokter M. Zulfikar As'ad. Ia mengatakan berkas pemeriksaan yang disorong penyidik Satreskrim Polres Jombang itu sudah diterima dan masih dalam proses telaah.
"Kemarin kami sudah mengadakan rapat melalui zoom meeting terlebih dahulu, jadi masih proses (telaah)," kata Zulfikar saat ditemui Suara.com, Rabu (10/8/2022).
Zulfikar mengatakan, ada beberapa hal yang bakal dilakukan pengkajian berkas hasil pemeriksaan kasus persalinan pasien atas nama Roudotul Jannah warga Desa Plemahan, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang.
Baca Juga: Polisi Gandeng IDI dan IBI, Tangani Kasus Persalinan di RSUD Jombang
Ibu muda berusia 29 tahun itu gagal melahirkan bayi perempuan yang dikandungnya saat melakukan persalinan di RSUD Jombang. Proses persalinan mengalami distosia bahu atau kemacetan saat proses persalinan normal.
Keluarga Jannah menduga ada malpraktik dalam penanganan persalinan di rumah sakit pelat merah ini. Lantaran sejak dirujuk ke RSUD Jombang, pasien sudah meminta untuk dilakukan operasi caesar.
Permintaan itu berdasarkan keterangan yang diterima Jannah saat menjalani pemeriksaan di Puskesmas Sumobito. Menurutnya, pihak Puskesmas sudah menyarankan agar Jannah melahirkan melalui operasi caesar.
Akan tetapi, pihak RSUD Jombang menolak permintaan Jannah. Lantaran kondisi kesehatan dan janin baik dan diperkirakan bisa melakukan persalinan secara normal. Selain itu, Jannah masuk ke RSUD Jombang melalui jalur BPJS Kesehatan pemerintah.
Yopi Widianto (26), suami Jannah kemudian melaporkan dugaan itu ke Mapolres Jombang.Polisi pun langsung menindaklanjuti perkara ini. Sebanyak 11 orang diperiksa, diantaranya tiga dokter yang menangani persalinan serta tujuh orang bidan dan perawat, serta petugas Puskesmas Sumobito.
Untuk mengusut kasus ini, polisi juga menggandeng dua organisasi profesi, yakni IDI dan IBI. Ini dilakukan tak lain untuk menganalisa apakah ada kesalahan prosedur dalam penanganan persalinan tersebut.
Berita Terkait
-
Berapa Jarak Ideal untuk Melahirkan? Celetukan Aurel Mau Punya Bayi Lagi Jadi Perbincangan
-
Persalinan Nyaman dan Minim Trauma Berkat Hipnobirthing ala Bidan Puji Batam
-
Dear Warga Jombang! Mudik Gratis Lebaran 2025 Dishub Dibuka, Ini Cara Dapat Tiket Mudik dan Balik
-
Ibu Hamil Wajib Tahu! Ini 6 Manfaat Kurma untuk Kehamilan
-
Mudik Gratis Lebaran 2025 ke Jombang: Rute, Jadwal, & Cara Daftar
Terpopuler
- Sejak Dulu Dituntut ke Universitas, Kunjungan Gibran ke Kampus Jadi Sorotan: Malah Belum Buka
- Maharani Dituduh Rogoh Rp 10 Miliar Agar Nikita Mirzani Dipenjara, Bunda Corla Nangis
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Kini Ngekos, Nunung Harus Bayar Cicilan Puluhan Juta Rupiah ke Bank
- Maharani Kemala Jawab Kabar Guyur Rp10 Miliar Biar Nikita Mirzani Ditahan: Kalian Pikir Gak Capek?
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
-
Sibuk Naturalisasi, Jordi Cruyff Beri Nasihat Membumi untuk PSSI
-
Tabel KUR BRI Terbaru, Pinjaman Rp1 Juta Hingga Rp500 Juta dan Bunganya
-
Setoran Pajak Anjlok 41 Persen di Tengah Kebutuhan Anggaran Jumbo Prabowo
-
Pemain Persib dan PSM Dipanggil Klub Spanyol Osasuna, Bek Persija Absen!
Terkini
-
Buka Puasa Gratis dan Konser Musik? BRI Hadirkan Festival Ramadan Meriah di GBK!
-
Kronologi Kapal Tongkang Batu Bara Meledak di Lamongan, Suara Dentuman Bikin Warga Panik
-
Sidak Harga Jelang Lebaran di Surabaya, Pemkot Bongkar Fakta Minyak Goreng 'Tekenal'
-
Masjid Al Akbar dan Ampel Jadi Langganan Pengemis Musiman, 5 Orang Diamankan Satpol PP Surabaya
-
Kocak! Awalnya Ejek Polisi yang Tertibkan Balap Liar, Remaja Lumajang Nangis Kejer Setelah Diangkut