Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Minggu, 14 Agustus 2022 | 22:37 WIB
Ilustrasi tenggelam nelayan di Pulau Bawean. (Unsplash/Ian Espinosa)

SuaraJatim.id - Nelayan asal Pulau Bawean, Gresik, Abdul Fayyad (25) dan Asy’ari (28) ditemukan meninggal usai terseret arus saat mencari ikan.

Seperti diwartakan Beritajatim.com, kronologis peristiwa berawal saat Fayyad bersama tiga rekannya, yakni, Sahlul, Safir, dan Asy’ari sedang mencari ikan di perairan setempat, Sabtu (13/8/2022).

Fayad ditegur rekannya agar tidak melewati area lubang arus laut. Namun, dia terlanjur berjalan hingga terperosok dan jatuh terbawa arus.

Korban yang tidak bisa berenang langsung tenggelam. Melihat itu, salah satu rekan korban, Safir berusaha menyelamatkan namun tidak berhasil karena kuatnya arus laut.

Baca Juga: Petaka Crane KM Fatimah di Perairan Gresik, Seorang Korban Tewas

Selanjutnya rekan korban yang lain, yakni Asy’ari, juga turut membantu menolong. Nahas, justru Asy’ari juga ikut tenggelam.

Sedangkan rekan Sahlul langsung menuju ke pinggir bibir pantai untuk meminta pertolongan warga sekitar. Sahlul pun membawa perahu kecil tanpa mesin ke tengah laut lokasi. Akhirnya Safir terselamatkan, dan Fayad sudah ditemukan mengambang dalam keadaan meninggal.

Kapolsek Tambak Iptu Saifudin menuturkan, korban Fayad lebih dulu ditemukan. Sedangkan korban Asy’ari ditemukan hari tersangkut di dalam batu karang yang berjarak 15 meter dari lokasi kejadian.

“Korban Asy’ari ditemukan warga nelayan sekitar. Dengan dilakukan masker atau menyelam ke dasar laut,” tuturnya, Minggu (14/08/2022).

Saifudin menjelaskan jasad korban Fayad langsung dibawa ke rumah duka dan sudah dimakamkan. Sedangkan korban Asy’ari juga dibawa ke rumah duka kemudian turut dimakamkan juga.

Baca Juga: Dari Rembang ke Den Haag, 5 Produk UMKM Terbaik Binaan Semen Gresik Terpilih Ikuti Tong Tong Fair 2022 di Belanda

“Kami menghimbau kepada nelayan di Bawean, khusunya warga Kecamatan Tambak untuk melihat status kondisi cuaca sebelum melaut atau mencari ikan di laut,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Kepuh Teluk Tamyis menuturkan saat kejadian air laut sedang surut. Mereka sedang menjaring ikan ke tengah laut yang kedalamannya sekitar perut orang dewasa.

“Mungkin mereka tidak tahu kalau ada arus dan daerah yang rawan arus, akhirnya tenggelam. Kami menghimbau kepada warga memasang pertanda di kawasan rawan arus laut,” tandasnya.

Load More