Pria berusia 41 tahun ini menuturkan, beras bantuan itu dicairkan melalui Agen BPNT di Desa Mojokumpul, pada Minggu (21/8) kemarin. Dari besaran bantuan Rp 400 ribu, ia mendapatkan 30 Kg beras, 2 Kg telur serta beberapa bahan pangan lainnya.
Beras bantuan itu dikemas dalam dua kemasan. Sebanyak 25 Kg dikemas dalam sak dengan merek Raja Lele. Sedangkan sebanyak 5 Kg dikemas dalam kantung plastik putih. Tak hanya remuk, namun beras yang diterima Li juga dipenuhi kutu.
Tak hanya Li, beras dengan kualitas buruk juga diterima oleh KPM lain berinisial A warga Desa Mojodadi. Sang anak yang berinisial D mengatakan, beras BPNT yang diterima kualitasnya jelek dan patah-patah.
Wanita berkulit kuning langsat ini menuturkan, jika dilihat dari kualitas yang diterima, harga beras tersebut harusnya jauh lebih murah dibandingkan dengan harga yang dibanderol di Agen BPNT.
"Saya biasa beli di pasar, kalau kayak gitu harganya sekitar Rp 8.500. Kalau harga beras Rp 10.000 itu, harusnya berasnya bagus, tidak apek begini," ujar D.
Baik D maupun Li mengaku enggan untuk melaporkan buruknya kualitas beras yang diterima ke pendamping program. Mayoritas para KPM ini takut khawatir dicoret dari daftar penerima bantuan.
Tak hanya memberikan beras remuk dan berkutu, Agen BPNT di Desa Mojokumpul, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto disinyalir juga melakukan manipulasi kepada KPM. Lantaran Agen BPNT menarik saldo ATM namun baru menyerahkan bahan makanan sehari kemudian.
Sinyalemen itu terkuak saat sejumlah KPM datang untuk mencairkan bantuan di Agen BPNT Desa Mojokumpul. Ketika itu, KPM diminta untuk menggesek kartu ATM bank yang menjadi penyalur bantuan pangan dari Pemerintah Pusat melalui Kementrian Sosial (Kemensos) itu.
Mulanya D tidak mengetahui jik isi saldo di ATM-nya sudah pindah ke rekening Agen penyalur BPNT Desa Mojokumpul. Ia baru mengetahui saat dirinya hendak mencairkan bantuan ke e-waroeng, pasca diberitahu kalau sembakonya habis.
Baca Juga: Warga Mojokerto Terima Beras BPNT Tak Layak Konsumsi, Remuk dan Berkutu
Tak hanya dirinya, menurut pengakuan D ada juga beberapa KPM yang mengalami insiden serupa. Sehingga KPM ini baru bisa mendapatkan bantuan sembako sehari setelah isi saldo mereka diambil oleh pihak Agen penyalur BPNT Desa Mojokumpul.
Kontributor : Zen Arivin
Berita Terkait
-
Warga Mojokerto Terima Beras BPNT Tak Layak Konsumsi, Remuk dan Berkutu
-
Kecelakaan Tragis di Mojokerto, Kakak dan Adiknya Tewas Terlindas Truk Elpiji
-
Balap Liar di Mojokerto Makan Korban, Dua Joki Terkapar
-
Razia Prostitusi, Polisi Amankan Tiga Pasangan Kumpul Kebo di Mojokerto, Ada yang Sambil Pesta Miras
-
HUT Kemerdekaan, 4.000 Pendaki Bakal Merah Putihkan Gunung Penanggungan
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Hebat, Danantara dan BRI Gerakkan Ratusan Relawan serta Salurkan Puluhan Ribu Paket
-
Polres Pasuruan Tutup 3 Perlintasan Kereta Api Jelang Nataru, Akses Mobil Dibatasi!
-
Gubernur Khofifah Resmikan OPOP Training Center ITS Surabaya, Dongkrak Produk Pesantren Jatim
-
Dalih Belajar Agama Terbongkar, WNA Amerika Dideportasi dari Tulungagung
-
Kasus Polisi Bunuh Mahasiswi UMM Diduga Motif Harta, Keluarga Bantah Korban Hamil!