Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Minggu, 25 September 2022 | 14:30 WIB
Penemuan mayat tinggal tulang belulang di Mojokerto [SuaraJatim/Zen Arivin]

SuaraJatim.id - Warga Dusun Mojodadi, Desa Purworejo, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, mendadak geger. Mereka dikejutkan dengan temuan sesosok mayat yang tergeletak di pematang sawah.

Informasi yang dihimpun, mayat itu kali pertama ditemukan oleh sejumlah petani yang tengah menuju sawah. Mulanya mereka mencium bau busuk yang begitu menyengat di sekitar lokasi.

Para petani yang penasaran, kemudian melakukan pencarian. Belakangan terkuak sumber bau tak sedap itu berasal dari sesosok mayat yang tergeletak di pematang sawah. Saat ditemukan, mayat dalam kondisi setengah telungkup.

Salah seorang warga Slamet Rudi Hartono mengatakan, saat ditemukan kondisi mayat sudah mengering. Bahkan sebagian tulang belulangnya juga sudah terlihat. Disinyalir, mayat itu sudah lama tergeletak di lokasi tersebut.

Baca Juga: Bun Chen Fu Ditemukan Tewas Dalam Rumah di Deli Serdang, Jasad Diautopsi ke RS Bhayangkara

"Tadi saya ke lokasi, kondisinya sudah kering kemungkinan sudah dua minggu meninggal dunia," kata Slamet, Minggu (25/9/2022).

Di sekitar mayat, kata Slamet, ditemukan sejumlah barang yang diduga milik korban. Namun, petugas tidak menemukan adanya identitas yang melekat pada mayat tersebut.

"Ada celana panjang yang masih utuh, kalau baju tidak ada. Kemudian ada sepeda angin juga yang ditemukan di lokasi tadi," ungkap Slamet.

Sejauh ini, mayat tersebut sudah dievakuasi pihak kepolisian dengan dibantu tim relawan. Petugas dan relawan pun harus berjalan kaki sejauh 1 kilometer untuk bisa sampai ke lokasi temuan mayat.

"Sudah dievakuasi ke RS Pusdik Brimob Porong tadi," tukas Slamet.

Baca Juga: Hilang 3 Hari, Mayat Warga Lembah Gumanti Solok Ditemukan Tersangkut di Bebatuan Sungai

Sementara itu, Kapolsek Pungging AKP Margo Sukwandi saat dikonfirmasi belum bisa memberikan keterangan perihal temuan mayat tersebut. Tidak ada jawaban saat dihubungi melalui sambungan selulernya.

Kontributor : Zen Arivin

Load More