Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Senin, 31 Oktober 2022 | 10:47 WIB
Acara balap motor dibubarkan takmir masjid di Madura [Foto: Tangkapan layar Instagram]

SuaraJatim.id - Sebuah video yang memperlihatkan aksi pembubaran acara Balap Motor yaitu Road Race Bupati Cup di Madura, Jawa Timur, Minggu (30/10/2022) viral di media sosial.

Pembubaran itu diduga dilakukan oleh takmir masjid yang berada di sekitar lokasi event. Video itu kemudian dibagikan oleh akun instagram @inijawatimur.

Dalam video terlihat seorang pria lanjut usia mengenakan kaos berwarna oranye yang diduga merupakan takmir masjid menerobos lintasan balap motor. Pria tersebut membawa jerigen yang diduga berisi minyak tanah.

Di belakang pria tersebut tampak beberapa pria lainnya yang mengikuti. Salah satu di antaranya tampak menendang sejumlah ban yang ada di tengah lintasan.

Baca Juga: Ustadz Terduga Teroris Asal Sumenep Dibekuk Tim Densus saat Pulang Dari Musala di Magetan

Pria itu kemudian menyiramkan minyak dari jerigen ke sejumlah ban yang digunakan sebagai pembatas area balap. Diduga ia akan membakar ban-ban tersebut.

Dilansir dari keterangan unggahan tersebut, aksi pembubaran dan pembakaran itu dilakukan karena pihak takmir masjid kesal karena acara tersebut mengganggu waktu salat dhuhur.

Balapan itu sendiri digelar di sirkuit Alun-alun Sumenep yang lokasinya tidak jauh dari Masjid Jami Sumenep.

Saat menjelang pelaksanaan ibadah salat dhuhur, bukannya berhenti sementara, acara tersebut justru tetap berlangsung. Hal itu pun dianggap mengganggu orang salat dan kenyamanan beribadah.

Unggahan tersebut pun mendapat beragam respon dari warganet. Tak sedikit yang beranggapan jika acara tersebut memang seharusnya dihentikan sementara saat menjelang pelaksanaan ibadah salat.

Baca Juga: Madura United Liburkan Pemain dan Tim Official, Publik: Kelihatan Profesionalnya

"iya sih harusnya setiap adzan break dulu, menghargai yang beribadah, apalagi masjidnya dekat sirkuit juga," ujar diden***

"acaranya sih gak salah tapi panitianya yang kurang peka dan toleransi, semestinya saat adzan dan waktu sholat berhenti sebentar setelah itu dilanjutkan lagi kan bisa," imbuh teguh***

"harusnya pas menjelang dan sesudah waktu salat break dulu," kata aryo***

"lha dimanapun biasanya waktu sholat sebelum dan sesudah dikasih waktu 1 jam untuk isoma, tapi ini kok aneh ya? Ah jangan-jangan memang disengaja gimana?," komen imam***

"acaranya gak salah, yang salah adalah panitia, mereka yang harusnya koordinasi sama wilayahnya, sama warga sekitar, jadi acara bisa jalan dengan lancar dan warga situ bisa setuju, kalau sampai kejadian kayak gini, berarti belum ada koordinasi antara panitia dengan warga," komen misael***

Kontributor : Fisca Tanjung

Load More